Akademisi Unas Jakarta: Digitalisasi Kepolisian Sulit Tercapai jika Hulunya Masih Kotor

Akademisi Unas Jakarta: Digitalisasi Kepolisian Sulit Tercapai jika Hulunya Masih Kotor
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Jakarta Firdaus Syam saat kegiatan Rilis Temuan Hasil Survei dan Diskusi Publik berjudul “Urgensi Digitalisasi Kepolisian Menuju Pemolisian Sipil Berintegritas” di Jakarta, Sabtu (22/3/2025). Foto: Dok. CSPW

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Jakarta Firdaus Syam mengatakan digitalisasi kepolisian merupakan suatu keniscayaan.

Hal tersebut karena berkaitan dengan pendataan, pelayanan, dan struktur organisasi menuju Police 4.0 yang berintegritas.

“Digitalisasi di sektor kepolisian sendiri mengalami tantangan. Sejumlah tantangan tersebut yakni soal ancaman cyber, culture, dan kelembagaan kepolisian. Problem utama digitalisasi kepolisian yakni kondisi topografi Indonesia seperti luas wilayah, keadaan geografis, pendanaan, dan sejenisnya,” ujar Firdaus Syam pada kegiatan Rilis Temuan Hasil Survei dan Diskusi Publik berjudul “Urgensi Digitalisasi Kepolisian Menuju Pemolisian Sipil Berintegritas” di Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

Firdaus mengatakan sebelum berbicara terlalu jauh terkait digitalisasi kepolisian terlebih dahulu kita akan berbicara soal sumber daya manusia dan budaya atau culture pada institusi Polisi.

Menurut dia, digitalisasi kepolisian merupakan program hal yang sulit terwujud jika budaya dan sumber daya manusia Polri belum berintegritas.

“Problem utama Polri yakni soal mentalitas, budaya atau culture. Polri masih suka lipstik di atas panggung, tetapi buruk pada pelaksanaan” ujar Firdaus Syam.

Bahkan, kata Firdaus, teknologi yang canggih tanpa dibarengi dengan mentalitas yang baik, polisi yang berintegritas, maka sangat sulit mencapai pemolisian sipil yang humanis, demokratis, profesional, dan berintegritas.

“Memperbaiki keadaan demikian, maka dibutuhkan pimpinan kepolisian yang memiliki komitmen memperbaiki kelembagaan polisi dan dapat memberikan contoh kepada bawahan karena jika hulunya kotor maka kotorlah air tersebut,” ujar Firdaus.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Jakarta Firdaus Syam mengatakan digitalisasi kepolisian merupakan suatu keniscayaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News