Akal-akalan

Oleh: Dahlan Iskan

Akal-akalan
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Baik manakah akal-akalan tetapi masuk akal dengan akal-akalan yang tidak masuk akal?

Tentu Anda pilih yang fair. Tanpa akal-akalan. Masalahnya: politik itu penuh akal-akalan. Kadang kita dihadapkan pada pilihan di atas.

Akal-akalanMassa berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/8), menolak revisi UU Pilkada. Foto: Ricardo/JPNN

Baca Juga:

Adakah akal-akalan yang masuk akal? Ada.

Yang tahu hanya satu orang: Si pengacara banyak akal bernama Boyamin Saiman. Dia asal Solo. Berkali-kali mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Di banyak hal.

Pembaca Disway sudah tahu apa saja yang digugatnya.

Baca Juga:

Hobi menggugat itu diwarisi anak sulungnya Almas, yang kini jadi pengacara di Balikpapan.

Gara-gara gugatan Almas-lah Gibran memenuhi syarat jadi wakil presiden.

Dengan begini Kaesang yang sudah berumur 29 tahun, memenuhi syarat jadi calon wakil gubernur Jateng tanpa takut kelak digugat ke MK. Cuma, ini akal-akalan juga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News