Akal-Akalan Junta Myanmar Singkirkan Pesaing Partai Jenderal Menjelang Pemilu

Richard Horsey, penasihat senior International Crisis Group, yang berbasis di Myanmar selama 15 tahun, mengatakan aturan itu bertujuan memulihkan sistem politik yang dapat dikendalikan militer.
"Partai-partai lain akan menjadi terlalu takut, tersinggung dengan pemilihan palsu, atau akan terlalu mahal bagi mereka untuk melakukan kampanye nasional dalam lingkungan seperti itu. Siapa yang akan mendanai partai politik saat ini?" dia berkata.
"Seluruh kegaduhan ini adalah sesuatu untuk melanggengkan kekuasaan militer. Ini adalah sandiwara. Tidak harus berhasil, karena mereka telah memutuskan apa hasilnya nanti."
Junta mengatakan pihaknya berkomitmen pada demokrasi dan merebut kekuasaan karena pelanggaran yang belum terselesaikan dalam pemilu 2020 yang dimenangkan telak oleh NLD yang berkuasa.
NLD pada bulan November menggambarkan pemilihan itu sebagai "palsu" dan mengatakan tidak akan mengakuinya. Pemilihan itu juga dianggap sebagai kepura-puraan oleh pemerintah Barat. (reuters/dil/jpnn)
Junta militer Myanmar memberlakukan aturan baru yang menyulitkan hampir semua partai politik calon peserta pemilu. Hanya satu parpol yang tidak terdampak
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Begini Nasib 5 Warga Aceh Korban TPPO di Myanmar
- Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644
- Korban Gempa Myanmar Mencapai Ribuan, Junta Militer Memohon Pertolongan
- 2 Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Getarannya Runtuhkan Gedung di Thailand
- Kompak, Partai di Greenland Mengecam Pernyataan Donald Trump
- Ahmad Rofiq Optimistis Partai Gema Bangsa Bisa Jadi Peserta Pemilu 2029