Akankah Keluarga Jokowi Menjadi Dinasti Politik Selanjutnya?
Beberapa pakar politik memandang keputusan tersebut sebagai tanda kekuatan Presiden Jokowi untuk memengaruhi salah satu pengadilan paling penting di negara tersebut.
"Menurut saya, ada konflik kepentingan yang sangat kuat di sana," kata Bivitri Susanti, dosen hukum tata negara di Fakultas Hukum Indonesia Jentera.
Namun kebangkitan Gibran bisa jadi perubahan terbaru dalam persaingan sengit antara Presiden Jokowi dan Megawati Sukarnoputri.
Kalah Anda masih ingat, karier Jokowi berasal dari Megawati sebagai ketua umum PDI-P yang sangat berpengaruh dalam membantunya mendapat jabatan presiden.
Ketika karir politiknya hampir berakhir, keduanya terlibat dalam pertarungan untuk menentukan masa depan Indonesia selanjutnya.
Kalau enggak dinilai baik, 'jangan dipilih'
Ratusan pengunjuk rasa di jalanan kota Jakarta mengecam keputusan tersebut, karena disebut sebagai sebuah kemunduran bagi independensi peradilan di Indonesia.
Di media sosial, akun Gibran menyambut berita putusan tersebut dengan komentar, "Terima kasih, paman", yang tampaknya mengacu pada penolakan Anwar Usman yang tak meloloskan perubahan, tapi menyetujui pilihan lain.
Ketika ditanya dalam sebuah kanal di Youtube tentang dinasti politik, Gibran mengatakan, "kalau dinilai baik ya alhamdulillah, kalau enggak ya jangan dipilih, itu aja."
Apakah syarat pernah memimpin daerah meski di bawah 40 tahun akan dimanfaatkan keluarga Jokowi untuk keluar dari cengkraman Megawati? Ini kata sejumlah pengamat politik
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan