Akbar Dimusuhi, Ical Merugi

Akbar Dimusuhi, Ical Merugi
Akbar Dimusuhi, Ical Merugi
Maswadi mengingatkan Ical dan para pendukungnya sebaiknya tidak melakukan tindakan blunder dengan memberi sanksi pada Akbar. Apalagi sampai memecat. Sebab, pendukung Akbar juga banyak, terutama di daerah-daerah. Apalagi, Akbar adalah mantan Ketua Umum Golkar dan mantan Ketua DPR RI. Pemecatan Akbar hanya  akan menimbulkan persoalan baru di internal Golkar.

“Menurut saya, sikap Akbar yang konsisten dengan mengingatkan terus Capres Golkar agar meningkatkan elektablitasnya sudah betul. Sebab itu tugas Akbar sebagai Ketua Dewan Penasihat. Jika benar akan ada sanksi dan pemecatan, berarti Golkar akan mengulang konflik sebelumnya,” ungkap Maswadi.

Ia menyarankan sebaiknya Ical memanggil Akbar dan membicarakan masalah pencapresan Ical itu empat mata. Pertemuan khusus itu akan berdampak positif bagi partai dan citra Golkar di luar. Artinya, Golkar menghormati dan membiasakan tradisi demokratis dalam partai. "Konflik diselesaikan dengan cara yang elegan, bukan pecat-memecat," saran Maswadi.

Ditanya soal peluang Ical dalam bursa Capres, Maswadi malah memuji upaya yang Ical yang mencoba menawarkan program dan kampanye di media massa, baik elektronik maupun cetak. “Nah, jangan terpengaruh dengan bisikan orang dekat yang ingin cari perhatian,” imbuhnya. (fas/jpnn)

JAKARTA - Guru besar politik dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Maswadi Rauf menilai perseteruan Ketua Dewan Penasihat Golkar Akbar Tandjung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News