Akbar Ingatkan Lagi soal Pentingnya Konvensi

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung mengatakan tujuan dari politik adalah untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Karena itu seorang pemimpin yang terpilih melalui proses politik haruslah bersih dari kepentingan pribadi.
Hal ini disampaikannya saat berbicara di acara pembukaan Musyawarah Nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Acara yang mengusung tema 'Kepemimpinan Nasional Transformatif untuk Mewujudkan Indonesia Sehat Tanpa Sekat' itu digelar di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Jumat (13/12).
"Yang kita cari adalah pemimpin yang memiliki jiwa kenegaraan. Sosok pemimpin yang sudah selesai dengan kepentingan dirinya," kata Akbar.
Pemimpin politik, lanjut Akbar, sangat berbeda dengan jenis pemimpin lainnya. Pasalnya, pemimpin politik harus memiliki rasa keterpanggilan dan tujuan mulia.
Karena itu, politik tidak bisa dianggap sebagai suatu profesi atau pekerjaan.
"Pemimpin politik beda dengan pemimpin bisnis, pemimpin militer. Tapi orang dari segala bidang bisa berpolitik," ujar mantan Ketua DPR RI ini.
Dalam kesempatan tersebut, Akbar juga menyampaikan bahwa cara terbaik untuk menyeleksi seorang calon pemimpin adalah melalui mekanisme terbuka. Karenanya, Akbar berharap di masa yang akan datang partai politik dapat mengadopsi sistem yang lebih terbuka dalam melakukan seleksi.
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung mengatakan tujuan dari politik adalah untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Karena
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045