Akbar Merasa Lebih Layak daripada Kalla
Sebagai Capres Partai Golkar
Kamis, 05 Februari 2009 – 10:16 WIB
Menurut Sutiyoso, sewaktu menjadi gubernur DKI Jakarta, dirinya juga menjabat ketua Asosiasi Gubernur se-Indonesia. Karena itu, dia mengaku tidak sekadar memahami problem Jakarta saja, tapi seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini pun, dia tetap sering turun ke daerah-daerah. ’’Kalau (setelah) terpilih baru celingak-celinguk, nggak akan sempat. Siapa pun yang dilantik menjadi presiden harus langsung action,’’ tegasnya.
Komentar bernada optimistis juga muncul dari Yusril Ihza mahendra. Meskipun menyadari PBB yang dipimpinnya adalah partai kecil, dia berharap uji materiil syarat pengajuan pasangan capres-cawapres bisa dikabulkan Mahkamah Konstitusi. "Sehingga, jalan untuk maju ke pilpres terbuka bagi kami dan tokoh-tokoh lain," katanya.
Bagaimana kalau gagal menjadi capres ? "Sewaktu momentum pemilihan presiden di parlemen tahun 1999, sudah diumumkan Gus Dur, Megawati, dan saya sebagai capres. Tapi, begitu kawan-kawan minta saya mundur, ya mundur saja. Tidak sampai membuat kecewa atau jengkel," ujarnya, lantas tersenyum. (pri)
JAKARTA – Perang terbuka antara kader-kader Golkar semakin frontal. Akbar Tandjung merasa lebih pantas menjadi capres Golkar daripada Jusuf
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada