Akbar Sitorus
Oleh: Dahlan Iskan
Akbar lantas seperti geram: wahai anggota DPR, marahlah kalian, seperti kalian marah ketika ada hal-hal yang receh terjadi. Ini soal Rp 8 triliun, kenapa hanya satu partai yang bersuara? Yakni partai kecil PSI yang sering kalian hina?
Akbar hanya satu periode bersama NasDem. Di pemilu berikutnya ia merasa seperti menjadi orang yang tidak dikehendaki oleh partai.
Ia memang masih dipasang di daftar calon anggota DPR. Dapilnya masih sama. Pun nomor urutnya masih nomor satu.
"Tetapi saya dipepet oleh dua istri bupati di dapil saya," katanya. "Itulah cara elegan untuk menyingkirkan saya dari DPR," tambahnya.
Tidak lagi jadi anggota DPR, Akbar tetap populer. Rasanya justru kian populer.
Ia akan bisa kembali ke DPR. Kapan saja. Kalau ada partai yang mau. Atau, kalau ia juga mau.
Akbar memilih tidak mau jadi calon di pemilu depan ini. Kini Akbar lagi membimbing lebih 100 politisi muda dari salah satu partai.
Ia belum mau menyebut dari partai apa. Ia menjadi guru semacam sekolah politik. Pakai kurikulum.