Akbar Tandjung Dinilai Bisa Bantu 'Logistik' Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Peneliti politik dari LIPI, Siti Zuhro mengatakan pernyataan Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo, Jumat (25/4), tentang adanya tiga skenario cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi), makin memperjelas peta figur cawapres yang akan dipilih Ketua Umum Megawati dan Jokowi. Skenario tersebut diyakini bakal melibatkan Jusuf Kalla (JK), Ryamizard Riacudu, Machfud MD dan Akbar Tandjung.
"Dari empat nama yang disebut Tjahjo, dua nama mantan Ketua Umum Golkar yakni Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla menurut saya yang akan bersaing ketat. Tapi, dari rekam jejak dan pengaruh basis dukungan, Akbar lebih unggul ketimbang JK," kata Siti Zuhro, menjawab pertanyaan wartawan, soal pendamping Jokowi seperti diungkap Tjahjo, di kediaman Megawati, Jakarta, Jumat (25/4).
Dari sejumlah nama yang masuk radar sebagai bakal cawapres Jokowi, menurut Siti, semuanya dibagi menjadi dua figur. "Skenario pertama, ada nama mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dan mantan KSAD, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Untuk skenario kedua, ada nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, dan politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung," ujarnya.
Tjahjo tidak menyebutkan tentang skenario ketiga. "Ia hanya mengatakan bahwa figurnya bisa berasal dari kalangan sipil dan militer, atau kalangan internal. Yang penting mencari dengan cermat, tidak asal comot," ujar Siti yang akrab disapa Wiwik.
Menurut dia, PDI-P sangat berkepentingan memilih cawapres pendamping Jokowi dengan figur yang bukan saja memiliki elektabilitas dan dukungan logistik untuk memuluskan kemenangan dalam pilres Juli mendatang. Tetapi lanjutnya, juga bagaimana pemerintahan yang dibentuk nanti efektif, dan bermanfaat bagi rakyat yang sudah lama menantikan figur pemimpin yang peduli pada kepentingan rakyat banyak.
"Nah, dalam memilih beberapa nama cawapres yang sudah diungkap itu. Dua nama punya kans besar yakni Akbar dan JK. Sebaliknya dua nama lainnya punya kelemahan yang dapat mengganggu pertarungan nanti yaitu Machfud MD dan Ryamizard," jelasnya.
Nama JK sangat populer dan sempat disebut yang paling mungkin. Tapi JK, kata Siti, punya kelemahan pada basis dukungan Golkar yang kurang kuat, dan pengalaman saat menjadi wapres ketika mendampingi SBY pada 2004-2009.
Sedangkan pesaingnya Akbar Tandjung yang secara resmi baru disebut oleh elite PDIP ini, memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Megawati. Begitu juga dalam ketokohan, basis dukungan Golkar, jaringan HMI, kelompok Cipayung dan umat Islam serta akar rumput, menurut Siti, Akbar sangat kuat dibandingkan JK.
JAKARTA - Peneliti politik dari LIPI, Siti Zuhro mengatakan pernyataan Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo, Jumat
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa