Akbar Tandjung Jelaskan Demokrasi Sebagai Implementasi Islam

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Akbar Tandjung menjelaskan demokrasi sebagai implementasi Islam yang rahmatan lil alamin.
Hal itu disampaikannya dalam acara Hari Ulang Tahun Akbar Tandjung Institute ke-17 di Pancoran, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar itu menjelaskan tentang pandangan cendekiawan Nurcholis Madjid tentang Islam yang rahmatan lil alamin.
Artinya Islam yang toleran, Islam yang moderat, Islam yang menghargai kemajemukan, Islam yang inklusif dan dialogis, Islam yang mendorong kemajuan, serta berkontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan.
"Dalam konteks ini pula, kami bersyukur bahwa Indonesia telah memilih sistem demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Akbar Tandjung, Rabu (8/6).
Dengan begitu, Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dari segi jumlah penduduk.
Selain itu, kata Akbar, Indonesia juga menjadi negara demokrasi berpenduduk muslim terbesar.
"Realitas demikian menjadikan kita sebagai warga bangsa Indonesia yang ber-Pancasila, sebagai bangsa yang religius, yang menjunjung tinggi kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, semangat yang tinggi dalam musyawarah untuk mufakat, dan keadilan sosial," tutur mantan Ketua DPR itu.
Politikus Senior Akbar Tandjung menjelaskan demokrasi sebagai implementasi Islam yang rahmatan lil alamin.
- Peringati Hari Al Quds Sedunia, Ribuan Massa Padati Gedung Grahadi Surabaya
- PA GMNI Dorong Etika Bernegara Berbasis Pancasila untuk Atasi Krisis Demokrasi
- Menpora Dito Apresiasi Kegiatan Majelis Tilawah Al-Quran Antarbangsa ke 15 DMDI
- Konsorsium Jurnalisme Aman Desak Pemerintah Lindungi Kebebasan Pers
- Ustaz Cholil Bicara tentang Islam dan Pertambangan Berkelanjutan
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali