Akbar Yanuar

Oleh: Dahlan Iskan

Akbar Yanuar
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Baru di podcast Akbar itu saya tahu pendapatnya. Sangat proporsional.

Baca Juga:

Yanuar mengemukakan juga sisi keberhasilan Jokowi: infrastruktur, dasar-dasar digitalisasi pemerintahan, jaminan sosial, dan satu data Indonesia.

Saya kenal Yanuar saat dia menjabat salah satu deputi di UKP4 di masa pemerintahan Presiden SBY.

Lembaga UKP4 dipimpin Pak Kuntoro Mangkusubroto --meninggal tahun lalu. Itulah lembaga yang memonitor dan menagih para menteri dalam melaksanakan program kerja presiden.

Lembaga itulah yang menjadi dashboard: siapa bertanggung jawab atas program apa. Pelaksanaannya sampai di mana. Dimonitor keras. Setiap tahap dievaluasi.

Kalau ada hambatan, di mana hambatannya. Kalau hambatan itu menyangkut kementerian lain, kementerian dimaksud dipanggil. Diajak rapat bersama. Dikonfrontasi. Dicarikan jalan keluarnya.

Dalam salah satu rapat agendanya sangat berat. Sangat penting untuk masyarakat dan kemajuan ekonomi. Tapi menyangkut sampai perubahan izin.

Tidak ada yang berani ambil risiko. Program terancam gagal. Saya angkat bicara: "Saya saja yang ambil risiko, biar pun saya harus masuk penjara".

Pak Harto itu hebat luar biasa. Di 10 tahun pertama. Lalu dianggap baik-biasa di 10 tahun kedua. Menjadi kurang baik di 10 tahun ketiga. Presiden Jokowi?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News