AKBP Beni Mutakhir Ditembak Mati Tahanan Narkoba, Bintara Pasti Takut Melawan Atasan
“Perlu dipertimbangkan mereka melaksanakan perintah atasan. Apalagi jika mereka berpangkat bintara, pasti takut melawan atasan," tegas Poengky.
Untuk bisa mengungkap semua pertanyaan di kasus itu, Polda Gorontalo harus mengusut secara transparan.
“Kompolnas mengharapkan pengusutan kasus secara tuntas, profesional, transparan, dan akuntabel," kata Poengky.
AKBP Beni Mutakhir ditembak mati pada Senin (21/3) dini hari di kediaman pelaku, Perumahan Asparaga, Kelurahan Huangobotu, Dungingi, Kota Gorontalo.
Ketika itu, korban membawa pelaku keluar dari rutan dan pulang ke rumah pada pukul 03.00. Alasannya, pelaku hendak bertemu istri karena ada masalah.
Korban kemudian memberi waktu selama 15 menit untuk pelaku pulang. Namun, pada pukul 04.00 ketika korban hendak membawa pelaku kembali ke rutan, RY menolak.
Keduanya sempat terlibat adu mulut dan pelaku ditampar korban.
Karena sakit hati, pelaku masuk ke kamar dan mengambil senjata api rakitan. Dia kemudian menembak korban satu kali di kepala. (cuy/jpnn)
Motif penembakan AKBP Beni Mutakhir oleh tahanan kasus narkoba RY (31) hingga kini masih jadi pertanyaan.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Polda Metro Jaya Pastikan Kasus Firli Bahuri Terus Berlanjut
- Pelaku Penembakan di Depok Jadi Tersangka
- Pelaku Curanmor yang Menembak Satpam dan Polisi Akhirnya Didor, Tewas
- Penguatan Kompolnas Menjamin Efektivitas Pengawasan Kepolisian
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri
- Bupati Konsel Copot Camat Baito Gegara Ini, bukan karena Guru Supriyani, Oalah