AKBP Sultan: Oknum Pegawai di Sini Hanya Makan Gaji Buta, Kasihan Masyarakat
jpnn.com, INTAN JAYA - Kapolres Intan Jaya AKBP Sandi Sultan menyebut masyarakat di wilayah hukumnya sangat merindukan fasilitas dan pelayanan dari pemerintah.
Sebab, sejak rentetan penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) sejak 2019 hingga sekarang, fasilitas kesehatan dan pendidikan sudah tidak ada di sana.
Sultan menyebut hal itu dikarenakan para pegawai negeri sipil (PNS), guru, dan tenaga kesehatan memilih pergi meninggalkan di Intan Jaya
Padahal, kata Sultan, situasi di Intan Jaya saat ini sudah kondusif.
"Iya, di sini (Intan Jaya) tidak ada pelayanan bagi masyarakat," kata dia ketika dihubungi JPNN, Jumat (22/4).
Perwira menengah Polri ini mengatakan sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintah sudah tidak ada pegawainya.
"Semua sudah pergi meninggalkan tempat tugas, sementara masyarakat terus meminta agar ada jaminan itu," ujar Sultan.
Polisi dengan pangkat dua melati di pundak ini mengaku sudah pernah berkomunikasi dengan pimpinan daerah, bahkan telah diterbitkan instruksi Bupati Intan Jaya, namun sayangnya tidak dihiraukan para pegawai.
Kapolres Intan Jaya AKBP Andi Sultan menyebut pihaknya menggantikan peran dari para pegawa untuk memberi pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat.
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- PPPK Jangan Khawatir dengan Masa Depannya, yang Bilang Pejabat Penting
- Dana Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Cair, Alhamdulillah
- Terbitkan SE, Pemkab Natuna Pastikan tidak Mengangkat Tenaga Non-ASN Lagi
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas
- 5 Berita Terpopuler: Penyataan Terbaru Mendikdasmen, Guru Honorer Bakal Diangkat jadi PNS