Akhir Kejayaan ''Raja'' Kutai Modern Syaukani Hasan Rais (1)
Bertemu Menteri Kolega Golkar Hanya Gerakkan Mata
Senin, 23 Februari 2009 – 06:25 WIB
Akhir Kejayaan ''Raja'' Kutai Modern Syaukani Hasan Rais (1)
''Tapi, saya yakin, beliau tahu kalau kita jenguk. Buktinya dia bisa melihat kita yang menjenguknya. Matanya bergerak-gerak,'' kata Sumarsono. Setelah setengah jam berada di ruangan steril itu, rombongan lantas keluar. Mereka kemudian menuju ke lantai VI ruang 610. Ruangan itu digunakan anak bungsu Syaukani, Windra Sudartha, menginap. Paling tidak, seperempat jam mereka berada di ruangan berukuran 7 x 5 meter kelas president suite bertarif Rp 4 juta per hari itu.
Setelah berbincang lama, rombongan kembali ke ruang ICU A, diantar Adji Suprajitno, dokter spesialis penyakit dalam. Mantan direktur RSPP itu juga ketua tim dokter yang menangani Syaukani. Setelah pamit ke Dayang Kartini, Andi beserta rombongan menuju ke mobil dinas yang menunggu mereka. Mereka kemudian kembali menuju ke mobil di depan gedung.
Kedatangan Andi dan rombongan, rupanya, berkaitan dengan keinginan keluarga untuk memboyong mantan bupati Kukar dua periode itu berobat ke Singapura. Sebab, kini keluarga Syaukani tinggal menunggu izin dari kejaksaan. Perpanjangan paspor pun sudah diajukan pekan lalu.
Ketika dikonfirmasi, Andi tak menampik anggapan itu. Namun, dia tak bisa memastikan apakah Syaukani akan diluluskan untuk berobat ke Singapura atau tidak. Sebab, dia masih harus menunggu laporan dari tim medis terlebih dahulu sebelum memutuskan itu. ''Saya masih menunggu data-data dari tim medis dulu,'' katanya, lantas masuk ke mobil.
Keinginan keluarga untuk memindahkan mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais ke rumah sakit di Singapura terbentur soal izin. Jika kelak
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu