Akhir Kejayaan ''Raja'' Kutai Modern Syaukani Hasan Rais (1)

Bertemu Menteri Kolega Golkar Hanya Gerakkan Mata

Akhir Kejayaan ''Raja'' Kutai Modern Syaukani Hasan Rais (1)
Akhir Kejayaan ''Raja'' Kutai Modern Syaukani Hasan Rais (1)
''Tapi, saya yakin, beliau tahu kalau kita jenguk. Buktinya dia bisa melihat kita yang menjenguknya. Matanya bergerak-gerak,'' kata Sumarsono. Setelah setengah jam berada di ruangan steril itu, rombongan lantas keluar. Mereka kemudian menuju ke lantai VI ruang 610. Ruangan itu digunakan anak bungsu Syaukani, Windra Sudartha, menginap. Paling tidak, seperempat jam mereka berada di ruangan berukuran 7 x 5 meter kelas president suite bertarif Rp 4 juta per hari itu.

Setelah berbincang lama, rombongan kembali ke ruang ICU A, diantar Adji Suprajitno, dokter spesialis penyakit dalam. Mantan direktur RSPP itu juga ketua tim dokter yang menangani Syaukani. Setelah pamit ke Dayang Kartini, Andi beserta rombongan menuju ke mobil dinas yang menunggu mereka. Mereka kemudian kembali menuju ke mobil di depan gedung.

Kedatangan Andi dan rombongan, rupanya, berkaitan dengan keinginan keluarga untuk memboyong mantan bupati Kukar dua periode itu berobat ke Singapura. Sebab, kini keluarga Syaukani tinggal menunggu izin dari kejaksaan. Perpanjangan paspor pun sudah diajukan pekan lalu.

Ketika dikonfirmasi, Andi tak menampik anggapan itu. Namun, dia tak bisa memastikan apakah Syaukani akan diluluskan untuk berobat ke Singapura atau tidak. Sebab, dia masih harus menunggu laporan dari tim medis terlebih dahulu sebelum memutuskan itu. ''Saya masih menunggu data-data dari tim medis dulu,'' katanya, lantas masuk ke mobil.

Keinginan keluarga untuk memindahkan mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais ke rumah sakit di Singapura terbentur soal izin. Jika kelak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News