Akhir Kejayaan ''Raja'' Kutai Modern Syaukani Hasan Rais (1)
Bertemu Menteri Kolega Golkar Hanya Gerakkan Mata
Senin, 23 Februari 2009 – 06:25 WIB
Saat diwawancarai setelah menemui Andi, Rita irit bicara. Dia tak mau berkomentar mengenai izin bapaknya berobat ke luar negeri. ''Pokoknya doakan saja semuanya lancar. Kami berharap yang terbaik,'' katanya.
Izin untuk berobat ke luar negeri memang tinggal menunggu keputusan Andi. Bola memang di tangan pria yang pernah menjadi ketua Fraksi Golkar di DPR periode 2004-2007 itu. Sebab, beberapa waktu lalu Dirjen Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Untung Sugiyono mengatakan, izin berobat ke luar negeri bagi napi tak gampang. Izinnya berlapis-lapis.
Bahkan, selama dia menjabat, belum pernah ada napi korupsi yang diberi izin berobat ke luar negeri. ''Kecuali napi itu sudah dapat pembebasan bersyarat. Itu pun harus izin dulu ke menteri,'' ujarnya.
Andi Mattalatta sendiri menolak menjawab saat ditanya apakah Syaukani layak berobat ke Singapura meski masa hukumannya belum dua pertiga, sesuai aturan yang ada. ''Saya hanya besuk,'' kata Andi begitu tubuhnya menyentuh jok mobil kendaraan para menteri itu.
Keinginan keluarga untuk memindahkan mantan Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais ke rumah sakit di Singapura terbentur soal izin. Jika kelak
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala