Akhir Kejayaan ''Raja'' Kutai Modern Syaukani Hasan Rais (2-Habis)
Suka Bikin Acara Wah dan Bagi-Bagi Uang
Selasa, 24 Februari 2009 – 06:14 WIB
Orang-orang di lingkaran Syaukani itulah yang biasa mendapat posisi strategis. Maka, tak heran, setiap ada momen yang dihadiri Syaukani -apalagi di luar kota- kantor sekretariat kabupaten (setkab) dan sejumlah dinas di Tenggarong biasanya kosong pejabat. Padahal, yang sering terjadi, acara tersebut tidak berkaitan dengan urusan dinas.
Besarnya loyalitas itu terlihat saat mantan ketua umum DPD Golkar Kaltim tersebut ujian disertasi program doktoral (S-3) di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2005. Saat itu, gedung yang ditempati untuk menguji Syaukani dipenuhi pejabat dan koleganya dari Kukar.
Kondisi serupa terjadi ketika Syaukani diwisuda akhir Agustus 2005. Bapak tiga anak itu membuat banyak pejabat meninggalkan tugasnya di Tenggarong hanya untuk menyaksikan acara tersebut, kendati sebagian di antara mereka tidak diperkenankan masuk di auditorium IPB karena undangan dibatasi.
Magnet Syaukani yang bisa menguasai pemerintahan tak bisa terbantahkan. Sulit menemukan bawahannya yang ''berani'' melawan kebijakan sang bupati. Kalaupun ada, risikonya cukup jelas: siap-siap tersingkir. Mantan Asisten III Bidang Administrasi dan Aparatur Setkab Kukar Chairil Anwar, contohnya.
Semasa menjabat bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dua periode, Syaukani dikenal sangat flamboyan sekaligus bertangan besi. Dia merangkul bawahan yang
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala