Akhir Pekan Ini Novel Baswedan Naik Meja Operasi
Sampai hari ke-35 pasca insiden penyiraman cairan asam sulfat kepada Novel, belum ada perkembangan signifikan. Polri masih kesulitan mengungkap dan menangkap pelaku. Untuk itu, KPK bakal berkoordinasi lebih intens dengan mereka. Termasuk di antaranya dorongan untuk membentuk tim independen.
”Kami perlu koordinasi dan bicara lebih lanjut dengan Polri yang sedang melakukan tugas,” ucap dia.
KPK juga meminta Polri fokus mencari pelaku, bukan malah sibuk mencari sumber-sumber informasi yang diberikan oleh Novel dan keluarganya. Misalnya foto orang asing yang berkeliaran di sekitar rumah penyidik KPK asal Semarang tersebut.
”Kami harapkan tentu saja bukan dari mana foto tersebut berasal. Tapi, tetap fokus kepada pelaku yang melakukan penyerangan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan bahwa pihaknya berhati-hati dalam mengungkap kasus Novel. Dia menyatakan, berbagai metode digunakan.
Metode pengumpulan fakta di lapangan hingga orang-orang berkasus dan yang pernah ditangani Novel. ”Orang-orang yang pernah berkasus dan kebetulan ditangani Pak Novel, kami bakal periksa,” ujarnya.
Itu termasuk kasus yang sudah ditangani maupun tengah ditangani oleh Novel. ”Nanti kami akan mintai keterangan di situ. Ada kasus apa saja di situ,” jelas Argo.
Dia menyebutkan, pemeriksaan tersebut berlaku untuk orang yang sudah divonis atau sedang dalam penyidikan. ”Tentunya ada juga yang sakit hati,” tambah dia. Polda Metro Jaya bakal memeriksa seluruhnya.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan menjalani operasi membran sel, akhir pekan ini.
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?