Akhir Pelarian Sang Kolonel
Jumat, 21 Oktober 2011 – 05:35 WIB
Tewasnya Kadhafi tersebut sekaligus bisa diartikan bahwa perang di Libya telah berakhir. Sebelumnya, meski Tripoli telah jatuh, pasukan pro-Kadhafi terus melakukan perlawanan, terutama dari Sirte. Akibatnya, konflik bersenjata yang berlangsung selama delapan bulan itu mengakibatkan setidaknya 25 ribu nyawa melayang.
Perang berakhir, tapi bukan berarti persoalan telah selesai. Libya yang kini di bawah kendali NTC masih harus menghadapi segunung masalah. Mulai membangun kembali infrastruktur yang porak poranda, memulihkan perekonomian, hingga membentuk pemerintahan baru yang bisa mewakili berbagai faksi yang tergabung dalam NTC. Di Sirte, misalnya, mayoritas fasilitas kota hancur dan hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 100 ribu orang mengungsi.
Kepala NTC Mustafa Abdel Jalil sudah berjanji akan memberi kompensasi kepada keluarga 25 ribu warga Libya yang tewas akibat perang yang disulut revolusi Arab yang lebih dulu berkobar di dua negara tetangga, Tunisia dan Mesir itu. "Keluarga para martir, juga yang terluka serta para pejuang sendiri akan kami beri kompensasi," kata Jalil kepada AFP.
Meski kemenangan kaum pemberontak anti-Kadhafi tak lepas dari bantuan pasukan NATO, sejumlah pihak di luar Libya sudah mewanti-wanti agar nasib negeri itu sepenuhnya diserahkan kepafa rakyat Libya sendiri. "Jangan ada intervensi," ujar Presiden Rusia Dmitry Medvedev, seperti dikutip AFP.
SIRTE - Dengan suara gemetar, pria sepuh berbaju militer dengan warna khaki yang terpojok di sebuah selokan air bersama beberapa orang dekatnya itu
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer