Akhir Sempurna untuk Tiongkok
Tuan Rumah Tersukses, Rebut Juara Umum
Senin, 25 Agustus 2008 – 12:13 WIB
BEIJING – Tiongkok sukses menuntaskan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar sejagat, Olimpiade. Medali emas yang diraih tim Prancis di cabang olahraga bola tangan menjadi medali ke-302 atau yang terakhir diberikan Minggu (24/8). Sukses besar negara superpower baru itu dirayakan dengan meriah. Setara dengan pesta pembukaannya yang menelan dana USD 100 juta (Rp 923 miliar), pesta penutupan Olimpiade Beijing di Stadion Sarang Burung berlangsung meriah dan layak dinilai sebagai pesta penutupan terbesar yang pernah diselenggarakan. Saat 91 ribu penonton masih mendongak dan terkagum-kagum dengan kembang api di angkasa, ribuan pemain drum bersama penari dan pemain akrobat memasuki lapangan. Selama 10 menit mereka membentuk berbagai formasi tubuh, mulai mangkuk raksasa sampai menara manusia. Dua buah drum yang disebut drum dari surga melayang-layang di dalam stadion menambah spektakuler acara penutupan yang memasang tema Harmony, Friendship and Joy itu. Setelah pidato dari Liu Qi, presiden Beijing Organizing Committee, dan Jacques Rogge, presiden International Olympic Committee, kompetisi yang berlangsung 16 hari namun persiapannya berlangsung tujuh tahun itu resmi berakhir. ”Kita mengakhiri 16 hari bersejarah ini dengan kebahagiaan selamanya,” ujar Rogge di akhir pidatonya.
Setelah penghitungan mundur yang dimulai pada hitungan ke-29 –menunjukkan pesta penutupan Olimpiade ke-29– puluhan ribu kembang api langsung terlontar, membentuk lingkaran raksasa di langit Beijing. Aksi itu mengawali galapesta penutupan yang lagi-lagi seperti pesta pembukaan berlangsung tepat pukul 08.08 malam waktu setempat.
Baca Juga:
Defile atlet dari 204 negara menjadi acara berikutnya. Para atlet –beberapa di antaranya masih mengalungkan medali yang diraihnya di leher– berbaris di belakang bendera kebangsaannya.
Perubahan terjadi pada kontingen Tiongkok –pengumpul medali emas terbanyak sehingga menjadi juara Olimpiade Beijing 2008. Jika pada pesta pembukaan pembawa bendera nasional adalah Yao Ming, atlet NBA, pada pesta penutupan kemarin tugas itu dialihkan ke Zhang Ning, peraih emas bulu tangkis tunggal wanita. Usia Zhang yang mencapai 33 tahun juga menempatkan penakluk andalan Indonesia Maria Kristin itu menjadi atlet tertua peraih emas Olimpiade Beijing.
Baca Juga:
Sesi spesial pada upacara penutupan kemarin adalah munculnya bintang-bintang olahraga dan selebriti Inggris, negara tuan rumah Olimpiade ke-30 di London pada 2012. Wali Kota London Johnson mengawali show Inggris dengan menerima dan mengibarkan bendera Olimpiade. Momen itu menandai dimulainya penghitungan mundur Olimpiade ke-30.
BEIJING – Tiongkok sukses menuntaskan tanggung jawabnya sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar sejagat, Olimpiade. Medali emas yang diraih
BERITA TERKAIT
- Gagal Penuhi Ekspektasi di Piala AFF 2024, Rafael Struick Merespons Begini
- Semifinal Piala AFF 2024: Stadion Singapura vs Vietnam Dipindah, Kenapa?
- Cek Jadwal 5 Pertandingan Spesial NBA Christmas Day
- Kabar Baik Menghampiri Persija Jakarta Menjelang Jumpa Malut United
- Lepas Satu Pemain Asing, Dewa United Siap Mendatangkan Pebasket dari NBA
- Cara Sederhana Pelatih Persib Menikmati Momen Natal