Akhir Tahun, Kredit Melonjak

Akhir Tahun, Kredit Melonjak
Akhir Tahun, Kredit Melonjak
Peningkatan penyalutan kredit tak disertai dengan naiknya dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan nasional. DPK turun tipis yakni sebesar Rp 1,94 triliun menjadi Rp 2.217,27 triliun. ”Penurunan tersebut disebabkan turunnya DPK valas sebesar Rp 9,32 trilun, sedangkan DPK rupiah naik Rp 7,38 triliun. Dengan perkembangan tersebut, secara ytd DPK telah meningkat Rp 246,82T (12,53 persen) atau secara yoy sebesar Rp 312,52 triliun (16,41 persen),” jelasnya.

Pada pekan ketiga Desember 2010, spread suku bunga domestik dan valas cenderung stabil. Spread suku bunga rupiah stabil di kisaran 5,44 persen, sementara spread suku bunga valas hanya naik tipis satu basis point dari 3,98 persen menjadi 3,99 persen. ”Pada pekan laporan, suku bunga kredit efektif (rupiah dan valas, Red) industri cukup bervariasi. Suku bunga kredit rupiah cenderung turun kecuali KMK rupiah efektif yang naik 2 bps. Sebaliknya, suku bunga kredit valas cenderung naik, kecuali KK rupiah efektif yang turun 21 bps,” pungkasnya.

Jika dilihat per kelompok bank, perubahan suku bunga kredit pada kelompok bank domestik (Persero, Swasta dan BPD) cenderung lebih kecil dibandingkan dengan kelompok bank asing (KCBA dan Campuran). Bahkan kelompok bank Persero tidak melakukan perubahan baik pada suku bunga rupiah maupun valas. Pada kelompok bank domestik lainnya seperti swasta dan BPD, perubahan lebih banyak dilakukkan untuk suku bunga kredit rupiah. (snd)

JAKARTA - Perbankan Nasional menunjukkan tren penyaluran kredit yang meningkat menjelang akhir 2010. Selama pekan ketiga Desember 2010, kredit naik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News