Akhir Tragis Pemimpin Perempuan Asia: Korupsi hingga Peluru
3. Indira Gandhi (PM India, 1955–1977 dan 1980–1984)
Di bawah kendali putri Bapak Bangsa India Jawaharlal Nehru, India terlibat perang kemerdekaan di Pakistan dan Bangladesh. PM India perempuan satu-satunya itu juga tidak segan melancarkan aksi militer untuk mengatasi pemberontakan atau gerakan separatis. Kebijakan itulah yang lantas membuat dua pengawal pribadinya menembak mati Gandhi pada 1984. (*)
4. Benazir Bhutto (PM Pakistan, 1988–1990 dan 1993–1996)
Pada masa kepemimpinannya, banyak perempuan yang diberi kesempatan untuk menduduki jabatan tinggi. Bahkan, dia mendirikan stasiun kereta api dan bank yang seluruh stafnya perempuan. Namun, era pemerintahan putri mantan PM Pakistan Zulfikar Ali Bhutto itu tak pernah sepi dari teror. Ini tak lepas dari kerasnya persaingan antardinasti politik di negeri tetangga India tersebut. Pada 27 Desember 2007, dia tewas setelah diberondong peluru di Rawalpindi dan pelaku kemudian meledakkan diri. (*)
Asia produktif melahirkan pemimpin perempuan. Tapi, tak sedikit yang akhirnya harus mengakhiri jabatan dengan tragis.
Redaktur & Reporter : Adil
- Persma Unair: Khofifah Inspirasi Generasi Muda Jatim dan Pemimpin Perempuan TerbaiK
- Laporan Women in Business 2024, Grant Thornton Ungkap Tantangan Kesetaraan Gender
- Hari Kartini 2024, Dirut Pertamina Dorong Perempuan Berkarier dan Optimalkan Potensinya
- Clara Aprilia: Perempuan Kini Makin Lantang dan Berani Menyuarakan Pendapat
- Berziarah ke Makam Fatmawati, Basarah PDIP: Wajar Sebagai Bangsa Memuliakan Pemimpin Perempuan
- Pupuk Indonesia Dukung Kepemimpinan Perempuan di BUMN