Akhiri Kebijakan Era Trump, Joe Biden Isyaratkan Ingin Bantu Dua Korea Bersatu
jpnn.com, WASHINGTON DC - Amerika Serikat dan Korea Selatan telah sepakat mempertimbangkan untuk mengakhiri kelompok kerja yang dibentuk untuk mengoordinasikan kebijakan kedua negara tentang Korea Utara, kata kementerian luar negeri Korsel, Selasa.
Kelompok kerja itu sudah sejak lama dianggap sebagai cara bagi Washington untuk memblokir proyek-proyek antar-Korea.
Selama pembicaraan antara perwakilan khusus AS untuk Korea Utara Sung Kim dan mitranya dari Korea Selatan Noh Kyu-duk pada Senin (21/6), keduanya sepakat untuk "berupaya mengakhiri masa kelompok kerja" sambil memperkuat koordinasi kedua negara di tingkat lain, kata kemenlu Korsel dalam sebuah pernyataan.
Pada Senin (21/6), Kim mengatakan dia bersedia untuk bertemu dengan para pejabat Korea Utara "di mana saja, kapan saja tanpa prasyarat" dan bahwa dia menantikan "tanggapan positif segera".
Kim dijadwalkan bertemu dengan Menteri Unifikasi Korea Selatan Lee In-young, yang menangani hubungan Korsel dengan Korea Utara, pada Selasa.
Kelompok kerja AS-Korsel tersebut dibentuk pada 2018 untuk membantu kedua sekutu mengoordinasikan pendekatan mereka terhadap masalah-masalah terkait Korea Utara, seperti pembicaraan denuklirisasi, bantuan kemanusiaan, penegakan sanksi dan hubungan antar-Korea.
Kelompok kerja itu dibentuk di tengah kesibukan keterlibatan diplomatik kedua negara dengan Korea Utara pada saat itu.
Ketika ditanya tahun lalu tentang proposal Seoul seperti membuka kembali pariwisata individu ke Korea Utara, duta besar AS untuk Korea Selatan saat itu, Harry Harris, mengatakan bahwa "untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari yang dapat memicu sanksi ... lebih baik proposal itu dijalankan melalui kelompok kerja."
Amerika Serikat dan Korea Selatan telah sepakat mempertimbangkan untuk mengakhiri kelompok kerja yang dibentuk untuk mengoordinasikan kebijakan kedua negara tentang Korea Utara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina