Akhiri Konflik Panjang, Armenia Siap Merelakan Nagorno-Karabakh kepada Azerbaijan
jpnn.com, YEREVAN - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyatakan bahwa Yerevan siap untuk mengakui Nagorno-Karabakh sebagai bagian Azerbaijan, asal keamanan warga Armenia di wilayah tersebut terjamin.
Dia mengatakan bahwa Armenia mengakui wilayah Azerbaijan seluas 86.600 kilometer persegi jika pihak Azerbaijan bersedia mengakui integritas teritorial Armenia seluas 29.800 kilometer persegi.
"Wilayah Azerbaijan seluas 86.600 kilometer persegi termasuk Nagorno-Karabakh,” kata Pashinyan dalam konferensi pers di Ibu Kota Yerevan, Senin (22/5).
Pernyataan Pashinyan muncul seminggu setelah dia berpartisipasi dalam pembicaraan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, melalui mediasi oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Brussels.
Hubungan antara dua bekas republik Soviet, Armenia dan Azerbaijan, tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh.
Nagorno-Karabakh serta tujuh wilayah yang berdekatan diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.
Dalam pertempuran pada 2020, Azerbaijan membebaskan beberapa kota, desa, dan permukiman dari pendudukan Armenia.
Perjanjian perdamaian yang ditengahi Rusia dirayakan sebagai kemenangan di Azerbaijan. (ant/dil/jpnn)
Sejak 1991, hubungan Armenia dan Azerbaijan jadi tegang gegara memperebutkan Nagorno-Karabakh.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Indonesia Tunda Komitmen Iklim di COP 29 Azerbaijan, Aktivis Lingkungan Bereaksi
- Armenia dan Azerbaijan Siap Melanjutkan Pembicaraan Damai
- Dunia Hari Ini: Ribuan Warga Etnis Armenia Mengungsi Karena Takut Dianaya
- CSIIS Desak Otoritas Armenia Kembalikan Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan
- Azerbaijan Buka Kedutaan di Tel Aviv, Israel Makin Dekat dengan Dunia Muslim
- Armenia Dituntut Bertanggung Jawab Atas Kematian 9 Jurnalis Azerbaijan di Karabakh