Akhirnya, Brazil Punya Presiden Perempuan
Selasa, 02 November 2010 – 04:44 WIB

Dilma Roussef. Foto : Boston.Com
BRASILIA - Dilma Rousseff memenangi putaran kedua pemilihan presiden (pilpres) Brazil Minggu lalu (31/10). Ekonom berusia 62 tahun itu bakal menjadi presiden perempuan pertama di negara paling luas di Amerika Selatan tersebut. Kemarin (1/11) kubu politikus Partai Pekerja (WP) Brazil itu merayakan kemenangannya. Sebagai pemimpin baru, perempuan berdarah Bulgaria itu berjanji tetap berpihak kepada rakyat. Agenda pertama yang akan dia lakukan pasca pelantikan 1 Januari mendatang adalah menghapus kemiskinan. Dengan menjadi sosok populis, Rousseff yang sebelumnya tak pernah menjadi pemimpin itu berharap agar rakyat kelak mendukung penuh pemerintahannya.
"Kebahagiaan yang saya rasakan hari ini disebabkan kemenangan saya. Kesedihan juga saya rasakan karena ditinggalkan beliau (mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, Red)," tutur Rousseff di hadapan para pendukungnya di Kota Brasilia sebagaimana dilansir Associated Press. Bagi mantan kepala staf kepresidenan itu, Lula adalah sosok pemimpin yang membanggakan. Bahkan, Rousseff menyebut pemimpin berusia 65 tahun itu sebagai mentor.
Baca Juga:
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden terpilih, Rousseff menegaskan bahwa tugas sebagai presiden tidak mudah. Karena itu, dia tetap melibatkan Lula dalam pemerintahannya kelak, setidaknya dalam konsultasi politik. "Menggantikan beliau merupakan mandat yang tidak mudah dan menantang. Tapi, saya akan menghormati beliau dan melanjutkan kepemimpinannya," tegas Rousseff.
Baca Juga:
BRASILIA - Dilma Rousseff memenangi putaran kedua pemilihan presiden (pilpres) Brazil Minggu lalu (31/10). Ekonom berusia 62 tahun itu bakal menjadi
BERITA TERKAIT
- Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644
- Donald Trump Makin Berniat Mencaplok Greenland
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima
- UNHCR Khawatirkan Nasib Jutaan Pengungsi Terdampak Efisiensi Anggaran
- Korban Gempa Myanmar Mencapai Ribuan, Junta Militer Memohon Pertolongan
- Aktivis Buruh Indonesia Minta ILO Siapkan Regulasi Ekonomi Digital