Akhirnya, Brazil Punya Presiden Perempuan
Selasa, 02 November 2010 – 04:44 WIB

Dilma Roussef. Foto : Boston.Com
Kemarin pengadilan pemilu superior mengumumkan hasil resmi pilpres putaran kedua. Rousseff unggul dengan perolehan suara 56 persen. Rivalnya dari Partai Sosial Demokrat, Jose Serra, mengantongi suara 44 persen. Meski memilih presiden adalah kewajiban seluruh warga negara, tidak semua pemilih memberikan suara mereka Minggu lalu. Angka kehadiran pemilih hanya berkisar 78,5 persen.
Sebelum Lula menyebut nama Rousseff sebagai calon presiden pilihannya, rakyat Brazil tidak terlalu familier dengan sosok ibu satu putri tersebut. Berkat Lula, birokrat lulusan Federal University of Minas Gerais itu menjadi tenar dalam waktu singkat. Bahkan, Rousseff lantas menjadi kandidat unggulan pilpres. Dalam pilpres putaran pertama pun dia mengungguli Serra, meski perolehan suaranya tidak sampai 50 persen.
Di tempat terpisah, Lula menyambut gembira kemenangan Rousseff kemarin. Pemimpin yang sudah dua kali berturut-turut menjabat presiden Brazil itu puas melihat kemenangan kandidat pilihannya. Kendati demikian, Lula menyatakan tak akan ikut campur dalam pemerintahan Rousseff. "Tidak ada peluang bagi seorang mantan presiden untuk terlibat dalam pemerintahan," ujarnya di Kota Sao Paulo.
Di hadapan para pemimpin serikat pekerja dan buruh tambang di kota terbesar di Brazil itu, Lula mengimbau Rousseff untuk menciptakan gaya kepemimpinannya sendiri. "Dia harus membentuk pemerintahan yang sesuai dengan citranya sendiri. Saya berharap, dia bisa berbuat lebih banyak untuk negeri ini," tegas Lula sebagaimana dikutip Agence France-Presse. (hep/c8/dos)
BRASILIA - Dilma Rousseff memenangi putaran kedua pemilihan presiden (pilpres) Brazil Minggu lalu (31/10). Ekonom berusia 62 tahun itu bakal menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Berangkatkan Pasukan Misi Kemanusiaan Gempa ke Myanmar
- Info Terbaru Gempa Myanmar, Jumlah Korban dan yang Hilang
- Indonesia Pastikan Siap Membantu Myanmar dan Thailand Menangani Dampak Pasca-Gempa Bumi
- Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644
- Donald Trump Makin Berniat Mencaplok Greenland
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima