Akhirnya, China Akui Varian Omicron Tidak Mengerikan
Senin, 12 Desember 2022 – 07:35 WIB

Orang-orang memegang lembaran kertas putih sebagai protes atas pembatasan COVID-19, setelah berjaga bagi para korban kebakaran di Urumqi, di Beijing, China, 27 November 2022. (ANTARA/REUTERS/Thomas Peter/as)
Ia menambahkan bahwa tidak tepat menggunakan tingkat kematian dari daerah lain untuk memperkirakan ratusan ribu orang akan meninggal di daratan China karena gelombang kasus terakhir.
"Saya tidak percaya hal itu akan terjadi. Tingkat vaksinasi di China daratan telah mencapai 68,86 persen. Memang ini tidak cukup, tetapi mampu mencegah kematian dalam skala besar," katanya.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada Sabtu mencatat 2.338 kasus positif dan 8.477 kasus tanpa gejala di seluruh pelosok wilayah negeri itu.
Pada Sabtu itu pula menurut data NHC terdapat 39.391 pasien positif masih mendapatkan perawatan dan observasi medis. (ant/dil/jpnn)
Pakar penyakit saluran pernapasan menular Prof Zhong Nanshan memperkirakan wilayah selatan China bakal pulih dari pandemi COVID-19
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD