Akhirnya Minta Percepatan Pemilihan Rektor UI
Sabtu, 10 September 2011 – 08:54 WIB
Lebih lanjut Nuh berharap pihak-pihak yang berseteru untuk bisa duduk bersama. "Kami siap jika ditunjuk sebagai tim mediasi," papar Nuh. Dia menegaskan, Kemendiknas siap menjembatani seluruh kepentingan dari pihak-pihak yang berseteru.
Dalam mediasi tersebut, Nuh mengatakan bisa diambil cara-cara bijak dalam menyelesaikan rebut-ribu di kampus UI. Dia menegaskan, kasus serupa hampir terjadi di Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta. Tapi, akhirnya anggota MWA dan rektorat bersedia duduk bareng dan masalah pemilihan rektor beres. "Kami berharap di UI juga demikian," tandasnya.
Mantan Menkominfo itu menjelaskan, Kemendiknas siap mengusulkan tiga opsi untuk meredam gejolak. Tiga opsi itu adalah, mengganti MWA dengan organ baru untuk menjalankan pemilihan rektor, mempercepat pemilihan rektor sebelum masa bakti MWA selesai, atau memperpanjang masa bakti MWA hingga penyelenggaraan pemilihan rektor. Seperti diketahui, MWA UI habis masa baktinya Desember tahun ini. Sedangkan pemilihan rektor UI dimulai pertengahan tahun depan. (wan)
JAKARTA - Segelintir guru besar dan dosen Universitas Indonesia (UI) yang sebelumnya protes penyematan gelar doktor kehormatan atau honoris causa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut