Akhirnya NU Pilih Rais Syuriah NU dengan Sistem AHWA
jpnn.com - JOMBANG - Perdebatan tentang penggunaan sistem ahlul halli wal aqdi (AHWA) dalam pemilihan rais aam syuriah Nahdlatul Ulama (NU) dalam muktamar di Jombang akhirnya tuntas. Dalam rapat Rais Syuriyah PBNU di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, Selasa (4/8) malam, penggunaan AHWA diputuskan melalui voting.
Hasil akhirnya, 252 anggota rais syuriyah setuju dengan penggunaan sistem AHWA, sedangkan 235 menolak. Sisanya, 9 suara abstain. Total suara adalah 496.
"Sudah selesai. Yang jelas AHWA sudah diputuskan, 252 setuju dan 235 menolak,” ujar Ketua PBNU, KH Mujib Qulyubi saat dihubungi, Selasa (4/8) malam.
KH Miftahul Akhyar, Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, yang dihungi terpisah mengatakan, penggunaan sistem AHWA telah disetujui digunakan untuk memilih rais aam dalam Muktamar NU ke-33 Jombang tahun 2015. Namun, untuk ketua tanfidziah atau ketua umum PBNU, akan tetap dilakukan oleh muktamirin.
"AHWA disetujui. Setuju artinya diterapkan untuk periode ini pemilihan rais aam. Langsung diterapkan. Untuk pemilihan ketua umum tanfidziyah dilakukan pemilihan oleh muktamirin. Jadi masih pemilihan langsung untuk tanfidz. Alhamdulillah selesai (rapat syuriyah, red)," jelasnya.(fat/jpnn)
JOMBANG - Perdebatan tentang penggunaan sistem ahlul halli wal aqdi (AHWA) dalam pemilihan rais aam syuriah Nahdlatul Ulama (NU) dalam muktamar di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Pengukuhan Kepengurusan KWP 2024-2026, Ariawan: Saatnya Bersinergi dan Berkolaborasi
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan