Akhirnya! Penghargaan Aung San Suu Kyi Mulai Dipereteli
jpnn.com, OXFORD - Dewan Kota Oxford, Inggris, mencabut penghargaan kemanusiaan yang mereka berikan kepada pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Perlakuan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya menjadi penyebabnya.
Apa yang terjadi di Myanmar dianggap berpotensi mencoreng reputasi Oxford sebagai pusat ilmu pengetahuan.
Karenanya, pekan ini semua anggota Dewan Kota secara bulat setuju menganulir penghargaan Freedom of the City untuk Suu Kyi.
"Kami tak mau reputasi Oxford rusak karena memberi penghargaan kepada pihak yang menutup mata terhadap kekerasan," ujar anggota dewan Mary Clarkson, seperti diberitakan Reuters, Rabu (4/10).
Suu Kyi selama ini dikritik karena tak berbuat apa-apa untuk melindungi etnis Rohingya yang dipersekusi militer dan penduduk sipil Myanmar.
Bahkan banyak yang menuntut semua penghargaan kemanusiaan yang didapat mantan aktivis pro-demokrasi itu dicabut.
Namun, sejauh ini baru Dewan Kota Oxford yang mengambil langkah tersebut.
"Ketika PBB menyebut situasi di Myanmar sudah masuk kategori pembersihan etnis, Aung San Suu Kyi justru menyangkalnya. Dia juga mengabaikan laporan tentang kekerasan seksual terhadap perempuan Rohingya dengan menyebutnya sebagai pemerkosan palsu," lanjut Clarkson.
Suu Kyi juga terancam kehilangan penghargaan serupa dari Kota Sheffield, Inggris. Pasalnya, bulan lalu warga setempat membuat petisi untuk dewan kota meminta penghargaan tersebut dicabut.
Penghargaan kemanusiaan Aung San Suu Kyi dicabut karena tindakannya terhadap etnis Rohingya
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Lihat, Kapal Imigran Rohingya Terombang-ambing di Perairan Aceh
- Inikah Isyarat Liam Gallagher soal Album baru Oasis?
- Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial