Akhirnya, Petani Garam Bisa Tersenyum Lega
jpnn.com, SUMENEP - Di musim kemarau tahun ini, para petani garam panen keuntungan. Terhitung hingga November, mereka akan mengalami musim kemarau panjang.
Ini terutama dirasakan para petani di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jatim.
Meski harga garam turun dengan harga Rp 1,2 juta per ton.
Harga garam di tahun kemarin hanya kurang lebih Rp 700 ribu per ton, dan di awal tahun 2017, harga garam sempat mencapai Rp 2 juta per ton. Meskipun turun, petani mengaku masih untung besar.
Salah seorang petani garam, Samsuri mengatakan, musim kemarau tahun ini sangat panjang hingga November.
"Dengan harga yang saat ini, petani sudah sangat mengalami keuntungan," ujar Samsuri.
Petani berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan para petani garam sehingga tidak terjadi penurunan harga. (pul/jpnn)
Petani garam bisa mendapat keuntungan lebih banyak di musim kemarau
Redaktur & Reporter : Natalia
- Komunitas Nelayan Ganjar Gelar Diskusi Cara Meningkatkan Kapasitas Garam
- Asosiasi Petani Garam Dukung Kejaksaan Periksa Airlangga
- Tingkatkan Kapasitas Petani Garam, LPEI Gandeng Nusa Gastromy Foundation
- LPEI Turut Tingkatkan Devisa Bali Lewat Komoditas Garam Kusamba
- Moeldoko: Saya Anak Petani, Tahu Persis Masalah Petani
- Harga Garam dan Cabai Jatim Anjlok, PKS: Importir Terus Bergentayangan