Akhyar: Kami Tidak Punya Sponsor Apalagi Mafia
![Akhyar: Kami Tidak Punya Sponsor Apalagi Mafia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/10/26/calon-wali-kota-medan-akhyar-nasution-mendonorkan-darahnya-d-13.jpg)
"Namun semua itu tidak saya lakukan, dalam hal ini kami harus efektif dalam pengelolaan uang yang dipakai untuk mengikuti kontestasi ini," ucapnya.
Akhyar mengatakan, kejahatan politik dimulai dari politik uang. Akhyar-Salman ingin menang secara bermartabat dan berintegritas.
"Kami sudah mewakafkan diri. Kami tidak ingin dicap sebagai calon wali kota transaksaksional untuk membayar suara ibu-ibu. Ke depan kalau saya bayar suara bapak dan ibu, saya tidak punya kewajiban untuk bekerja melayani. Saya tidak mau seperti itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Ber-Satu Rudi Hartawan didampingi panitia pelaksana donor, Juriah mengatakan ereka dengan tegas menolak praktik politik kotor.
"Nomor 1 itu tidak ada yang main sulap. Semua nyata. Tidak ada kepalsuan dan dari dasar hati yang paling dalam. Di balik intimidasi dan permainan tak fair, kami tetap berjuang meyakinkan masyarakat Medan Polonia memilih Akhyar," katanya.
Ia kemudian meminta masyarakat, terutama yang berada di Medan Polonia, agar tidak terpancing beras 10 kilogram dan uang Rp 100 ribu.
"Jangan mau tergadai dengan jumlah segitu. Bapak/ibu di Medan Polonia, tiga tahun ke depan yang kita pikirkan. Beras dan uang bisa habis dalam seminggu tapi nasib rakyat ini dipertaruhkan untuk tiga tahun setengah ke depan,” pungkas Rudi.(gir/jpnn)
Calon wali kota Medan Akhyar Nasution mengatakan dirinya dan calon wali kota Salman Alfarisi tidak punya sponsor maju Pilkada Kota Medan 2020.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kasus Korupsi di KPU Bengkalis Berkaitan dengan Pilkada 2020
- Guspardi Minta Bawaslu Lebih Tegas, Ternyata Ini Alasannya
- Gubernur dan Wagub Sumbar Membeli Mobil Baru, Andre Rosiade Ungkit Pilkada 2020, Menohok
- Alfedri Dilantik Jadi Bupati Siak, Wasekjen PAN: Lanjutkan Pengabdian Kepada Rakyat
- Pengakuan Nurdin Abdullah soal Terima Uang SGD 150 Ribu, Tetapi...
- Polri Antisipasi Kerusuhan di 16 Daerah yang Gelar Pemungutan Suara Ulang