Akibat Kemarau, Peternak Australia Dibolehkan Menggembala di Lahan Militer
Para peternak sapi di wilayah yang dilanda kemarau di Queensland, Australia, akan diperbolehkan untuk menggembalakan ternaknya di lahan milik Departemen Pertahanan yang selama ini digunakan sebagai tempat latihan militer.
Hal itu dikemukakan oleh anggota DPR Australia Ewen Jones, menanggapi keluhan para peternak sapi di wilayah yang dilanda kemarau.
Ia mengatakan lahan militer di dekat kota Townsville akan dibuka bagi sekitar 10 ribu ekor ternak sapi untuk digembalakan.
Pemerintah, kata Jones, menyetujui rencana ini untuk membantu peternak yang kesulitan serta untuk memastikan harga daging sapi tidak melonjak.
Seorang pengusaha ternak di Townsville, Tim McHugh, termasuk salah seorang yang gencar melobi PM Tony Abbott untuk urusan ini.
Ia menyambut baik keputusan pemerintah ini. "Peternak perlu menjaga bibit sapinya sehingga jika nanti turun hujan kembali, mereka bisa bangkit kembali dan memastikan pasokan dan permintaan terjaga, sehingga warga bisa membeli harga daging sapi yang terjangkau,' jelas McHugh.
McHugh menjelaskan jumlah 10 ribu ekor ternak yang diizinkan merumput tersebut, akan berasal dari sekitar 20 peternak dengan prioritas bagi mereka yang benar-benar kesulitan.
"Pendekatannya harus adil namun terserah pada keputusan pihak pemilik lahan," katanya.
Para peternak sapi di wilayah yang dilanda kemarau di Queensland, Australia, akan diperbolehkan untuk menggembalakan ternaknya di lahan milik Departemen
- Komunitas Lebanon di Australia Merasa Marah dan Sedih Atas Serangan Israel di Tanah Kelahirannya
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
- Dunia Hari Ini: Serangan Udara Israel Menewaskan Hampir 500 Jiwa
- Dunia Hari Ini: Sri Lanka Punya Presiden Baru
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'