Akibat Kematian Remaja, Queensland Makin Ingin Batasi Jam Penjualan Alkohol
Pemerintah Queensland mengusulkan undang-undang baru tentang perizinan minuman keras yang lebih ketat untuk membantu memberantas kekerasan akibat minuman beralkohol, setelah kematian seorang remaja bernama Cole Miller.
Remaja berusia 18 tahun itu meninggal di rumah sakit pada Senin (4/1) setelah ia diduga diserang pada Minggu (3/1) dini hari di wilayah Brisbane Fortitude Valley.
Menyusul kematiannya, Pemerintah Quensland berjanji untuk terus mengusahakan pembatasan jam penjualan minuman beralkohol sedini mungkin dan jam operasi untuk sebagian besar pub dan klub di Queensland.
Undang-undang yang diusulkan membatasi jam penjualan alkohol dari pukul 5:00 pagi untuk beberapa tempat, hingga pukul 02:00 dini hari untuk sebagian besar pub dan klub.
Dibawah undang-undang yang baru ini, beberapa tempat di area hiburan akan bisa menyediakan minuman beralkohol sampai pukul 3:00 pagi, tetapi pelanggan tak akan bisa masuk ke tempat-tempat itu dari dua jam sebelumnya.
Menteri Utama Queensland, Jackie Trad, mengatakan, undang-undang itu sangat penting untuk membawa perubahan.
"Perubahan hukum yang kami usulkan ke Parlemen membatasi konsumsi minuman beralkohol sepagi mungkin," sebutnya.
Ia menerangkan, "Kami bertekad untuk memperkenalkan perubahan hukum yang akan berdampak pada jumlah kasus kekerasan yang dipicu minuman beralkohol di negara bagian ini."
Pemerintah Queensland mengusulkan undang-undang baru tentang perizinan minuman keras yang lebih ketat untuk membantu memberantas kekerasan akibat
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati