Akibat Kesalahan Diplomasi Nurdin

Terus Mengekor Bin Hammam

Akibat Kesalahan Diplomasi Nurdin
Nurdin Halid.
"Peta persaingan menuju ketum FIFA sekarang fifty-fifty. Nah karena Nurdin dianggap bakal mendukung Hammam, akhirnya FIFA bertindak. Bagi Blatter, Nurdin itu tak ada gunanya. Ini sudah politik tingkat tinggi di dalam FIFA," tambah Djoko.

Komite Normalisasi hanyalah sebuah jalan tengah. Sebelum komite itu terbentuk, rupanya terjadi pergolakan besar di internal FIFA. Mereka sempat membahas mengenai berbagai kemungkinan untuk Indonesia. Salah satunya ialah bakal menjatuhkan hukuman bagi persepakbolaan tanah air.

"Sebelum keputusan pembentukan komite normalisasi itu diambil, beritanya malah lebih gawat. Soalnya ada wacana bahwa FIFA bakal membekukan PSSI selama dua tahun," imbuh lelaki berkaca mata tersebut.

Namun, Djoko juga mempertanyakan masuknya beberapa nama ke dalam Komite Normalisasi yang dianggap masih pro Nurdin. Di antaranya ialah Joko Driyono. Lelaki yang juga Direktur PT Liga Indonesia (PT LI) tersebut dianggap masih tangan kanan Sang Puang, sapaan Nurdin.

JAKARTA - Alasan terbentuknya Komite Normalisasi akhirnya terkuak. Selain karena buruknya kinerja PSSI, hal itu tak lepas dari kesalahan diplomasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News