Akibat Kesalahan Diplomasi Nurdin
Terus Mengekor Bin Hammam
Rabu, 06 April 2011 – 05:15 WIB
"Peta persaingan menuju ketum FIFA sekarang fifty-fifty. Nah karena Nurdin dianggap bakal mendukung Hammam, akhirnya FIFA bertindak. Bagi Blatter, Nurdin itu tak ada gunanya. Ini sudah politik tingkat tinggi di dalam FIFA," tambah Djoko.
Baca Juga:
Komite Normalisasi hanyalah sebuah jalan tengah. Sebelum komite itu terbentuk, rupanya terjadi pergolakan besar di internal FIFA. Mereka sempat membahas mengenai berbagai kemungkinan untuk Indonesia. Salah satunya ialah bakal menjatuhkan hukuman bagi persepakbolaan tanah air.
"Sebelum keputusan pembentukan komite normalisasi itu diambil, beritanya malah lebih gawat. Soalnya ada wacana bahwa FIFA bakal membekukan PSSI selama dua tahun," imbuh lelaki berkaca mata tersebut.
Namun, Djoko juga mempertanyakan masuknya beberapa nama ke dalam Komite Normalisasi yang dianggap masih pro Nurdin. Di antaranya ialah Joko Driyono. Lelaki yang juga Direktur PT Liga Indonesia (PT LI) tersebut dianggap masih tangan kanan Sang Puang, sapaan Nurdin.
JAKARTA - Alasan terbentuknya Komite Normalisasi akhirnya terkuak. Selain karena buruknya kinerja PSSI, hal itu tak lepas dari kesalahan diplomasi
BERITA TERKAIT
- Prediksi UFC 309: Jon Jones Vs Stipe Miocic, Siapa yang Pantas Juara Kelas Heavyweight?
- Jelang Pertarungan UFC 309, Charles Oliveira Vs Michael Chandler, Siapa Pemenangnya?
- Indonesia vs Jepang: Garuda Dicukur Samurai Biru, Shin Tae Yong Singgung Pemain Ini
- Pelatih Jepang Bilang Indonesia Berpeluang Besar ke Piala Dunia jika Terus Naturalisasi
- Situasi Timnas Indonesia di Mata Shin Tae Yong Setelah Dibantai Jepang
- Erick Bingung dengan Keputusan Shin Tae Yong Mencoret Eliano dari Timnas