Akibat Penghindaran Pajak, Triliunan Dolar Berpindah dari Negara Ekonomi Berkembang
Profesor James mengatakan, ada langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk mengatasi masalah itu, dan ia berharap Perdana Menteri Inggris David Cameron akan memimpinnya.
"Kami memiliki daftar hal-hal yang bisa ia lakukan, mulai dengan pendaftaran kepemilikan perusahaan dan aset, mengungkap kerahasiaan keuangan yang berhubungan dengan mereka, dan menerapkan hukuman tegas untuk semua yang dinilai mampu memfasilitasi ini,” jelasnya.
"Bank-bank besar, firma hukum, perusahaan akuntan di seluruh planet ini, karena ini bukan sebuah industri di mana Anda menumbuhkan aset anda sendiri," katanya.
Ia berharap ada cukup kemauan politik untuk mengatasi masalah tersebut.
"Nah kalau tidak sekarang, kapan? Ada kemajuan yang telah dibuat dan ada cukup banyak yang tersisa untuk dilakukan tapi saya optimis, kita bisa terus menekan," sebutnya.
Penelitian terbaru mengungkap, lebih dari 12 triliun dolar (atau lebih dari Rp 120 kuadriliun) telah tersedot keluar dari Rusia, China dan sejumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'
- Dua Pemegang WHV Asal Indonesia Meninggal di Australia Barat
- Alasan Perdagangan Bayi dan Anak di Indonesia Sulit Diberantas
- Warga Mengerubuti Hotel Tempat Liam Payne Ditemukan Meninggal