Akibat Penipuan Online, Warga Australia Dirugikan Rp 7 Miliar Setahun Terakhir

Akibat Penipuan Online, Warga Australia Dirugikan Rp 7 Miliar Setahun Terakhir
Akibat Penipuan Online, Warga Australia Dirugikan Rp 7 Miliar Setahun Terakhir

Ia berujar, "Saya memantaunya secara rutin dari akun online yang aman dan waktu itu nilainya tumbuh. Mungkin tak sampai akhir November ketika saya menyadari [uang] itu tumbuh terlalu cepat.”

"Saya kemudian masuk ke akun saya untuk mengambil sebagian dana dan mengisi semua dokumen ... dan kemudian mulai tak mendapatkan respon via email," sambungnya.

Paul terkunci dari akun-nya sendiri dan belum mampu untuk menghubungi perusahaan tersebut.

"Pada dasarnya, saya memberi mereka ultimatum, yang bahkan tak mereka tanggapi, dan kemudian saya mulai berbicara dengan seorang pengacara untuk mengetahui apa lagi yang bisa kami lakukan, dan kami masih dalam proses itu," jelasnya.

Penipuan online merugikan investor Rp 7 miliar

Lembaga Perlindungan Konsumen memperkirakan sejumlah warga Australia telah menyumbang setidaknya 700.000 dolar (atau setara Rp 7 miliar) kepada perusahaan yang diduga palsu selama 10 bulan terakhir.

Direktur layanan ritel lembaga tersebut, yakni Lanie Chopping, mengatakan, situs itu canggih dan terlihat sah, dengan dokumentasi profesional.

Meski demikian, sebuah penyelidikan menemukan, Strauss-Mann Trading Solutions ternyata tak terdaftar di Otoritas Perilaku Keuangan di Inggris, juga tak punya kantor di London seperti yang mereka klaim.

Seorang pria di Australia Barat telah kehilangan 70.000 dolar (atau setara Rp 700 juta) dalam dugaan penipuan online canggih yang melibatkan penjualan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News