Akibat Salah Taktik, Argentina Nyaris Dipermalukan Paraguay

Akibat Salah Taktik, Argentina Nyaris Dipermalukan Paraguay
Pemain Paraguay, Nelson Haedo Valdez mencetak gol pertama ke gawang Argentina. Gol ini membangkitkan asa tim untuk menyamakan skor. Foto: ca2015

jpnn.com - LA SERENA - Finalis Copa America 2011, Paraguay membuktikan janji untuk memberi kejutan buat favorit juara Piala Amerika 2015, Argentina. Dalam duel di Estadio La Portada, La Serena, Minggu (14/6) pagi, kedua tim berbagi angka 2-2, dimana Paraguay sempat tertinggal dua gol di babak pertama.

Argentina hanya mampu membuktikan kepantasan sebagai tim unggulan di 45 menit babak pertama. Sejak kick off, Lionel Messi, Sergio Aguero, Angel Di Maria, Javier Pastore bahkan hingga bek Marcos Rojo langsung bermain-main di daerah pertahanan Paraguay. Kiper Paraguay Anthony Silva langsung sibuk dibuatnya.

Gol pertama Argentina akhirnya tercipta di menit 29. Ini berawal dari aksi Messi yang membuat dua pemain Paraguay kerepotan. Satu di antara mereka akhirnya membuat blunder dengan memberikan back pass kepada kiper Silva. Namun Aguero lebih cepat memotong dan dengan enteng menceploskan bola ke gawang. 1-0 Tim Tango memimpin.

Messi menambah keunggulan lewat eksekusi penalti. Hadiah tersebut diberikan wasit usai Di Maria dijatuhkan bek Paraguay di kotak terlarang. Skor menjadi 2-0, bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua semua berubah. Argentina yang di atas angin memang masih terus membombardir, bedanya Paraguay bermain lebih cerdas. Anak asuhan Ramon Diaz itu lebih memanfaatkan lebar lapangan untuk menyerang, dan menyisakan gelandang pekerja untuk bertarung di tengah menahan sumber serangan Argentina. 

Taktik ini berhasil. Mulai frustrasi akibat gaya bermain terbaca lawan, pemain Argentina pun mulai kerap melakukan kecerobohan. Hasilnya, di menit 60, Nelson Haedo Valdez mampu memperkecil skor menjadi 1-2, lewat tendangan keras dari luar kotak penalti yang tak mampu dijangkau kiper Sergio Romero.

Usai gol tersebut, kepercayaan diri pemain Paraguay meningkat tajam. Mereka berani tampil lebih ke depan dan bermain terbuka. Hasilnya, gantian Argentina yang tertekan.

Sayangnya, kondisi ini tak dibaca dengan baik oleh pelatih Argentina, Gerardo Martino. Saat Paraguay di atas angin (meski masih tertinggal), Martino justru melakukan pergantian yang kurang tepat. 

LA SERENA - Finalis Copa America 2011, Paraguay membuktikan janji untuk memberi kejutan buat favorit juara Piala Amerika 2015, Argentina. Dalam duel

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News