Akibat Tumpahan Minyak, Pelayaran Teluk Balikpapan Lumpuh
jpnn.com, BALIKPAPAN - Dampak atas tumpahan minyak di Teluk Balikpapan memasuki hari ketiga Senin (2/4). Namun, kondisi tak kunjung membaik.
Konsentrasi minyak masih sangat tinggi. Akibatnya, perairan tidak layak untuk pelayaran. Beberapa hewan juga ditemukan mati di kawasan tersebut.
Sekretaris DPC Indonesian National Shipowners Association (INSA) Balikpapan Joko Subiyanto menyatakan, sampai kemarin seluruh kapal tidak boleh keluar maupun masuk ke Teluk Balikpapan. Otomatis, 89 perusahaan anggota INSA tak beroperasi.
Akibatnya, puluhan kapal yang sudah melakukan aktivitas bongkar muat harus tertahan di sana.
Kapal tongkang yang tertahan saja sekitar 30 unit. Belum lagi kapal-kapal besar.
"Kapal Ever Judger yang sudah mengangkut 70 ribu ton batu bara harus stop. Itu nanti klaimnya seperti apa? Karena mereka jelas mengalami kerugian," katanya kepada Kaltim Post (Jawa pos Group).
Menurut Joko, larangan aktivitas pelayaran di Teluk Balikpapan dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sebab, gumpalan minyak masih sangat tebal. Uap dari minyak juga masih terasa. Risiko kebakaran dan gangguan lain sangat besar jika ada kapal yang melintas di atasnya.
"Kami berharap segera ada solusi. Kami tahu ini musibah. Tapi, mudah-mudahan segera selesai. Misalnya diizinkan untuk berlayar pada malam hari saja. Asalkan ada jaminan keselamatan dari KSOP (kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan)," papar Joko.
Konsentrasi minyak masih sangat tinggi sehingga perairan di Teluk Balikpapan tidak layak untuk pelayaran.
- Kasus Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan Harus Tuntas
- Berenang di Teluk Balikpapan Bisa Bikin Lemah Syahwat
- Komisi VII: Pencemar Teluk Balikpapan Harus Ditindak Tegas
- Komisi VII Nilai Kilang Balikpapan Beroperasi dengan Baik
- Warga Tiongkok Tersangka Minyak Tumpah di Teluk Balikpapan
- Biarkan Pihak Berwenang Tangani Pipa Putus Teluk Balikpapan