Akil Balig

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Akil Balig
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Foto: Ricardo/JPNN.com

Helmy menegaskan NU tak berambisi menguasai Kemenag. NU berprinsip siapa pun boleh memimpin asal membawa kemaslahatan dan kesejahteraan.

Dia memahami NU berperan besar dalam penghapusan tujuh kata Piagam Jakarta.

Namun, hal itu tidak serta-merta membuat NU boleh bertindak sesukanya. Tidak berarti NU boleh semena-mena berkuasa atas Kementerian Agama ataupun merasa ada hak khusus.

Tidak bijaksana dan tidak pas merupakan salah satu ciri anak-anak yang belum akil balig.

Helmy tidak menyebut Yaqut belum akil balig. Namun, bantahan resmi PBNU kali ini menjadi pukulan tambahan bagi Yaqut setelah kena serangan tajam Haedar Nashir. 

Ini bukan kali pertama Haedar meluruskan pernyataan yang kontroversial. Haedar tidak pernah segan melakukannya dengan caranya yang khas. Ketika Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengatakan bahwa jabatan-jabatan strategis yang menyangkut agama harus diserahkan kepada orang-orang NU, Haedar dengan cepat dan tangkas meluruskannya.

Dalam peringatan Harlah ke-73 Muslimat NU di Stadion Gelora Bung Karno pada 2019, Said Aqil menyerukan agar warga NU menguasai masjid-masjid, kementerian agama, termasuk KUA. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Kemenag, harus dari NU. Kalau dipegang selain NU salah semua, nanti banyak bidah kalau selain NU.

Haedar bereaksi meluruskan Said Aqil. Menurutnya, Muhammadiyah sangat berharap dan berpandangan bahwa negara dan instansi pemerintahan Indonesia milik bersama sebagaimana amanat konstitusi, jangan menjadi milik golongan.

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir memakai istilah akil balig untuk merespons Gus Yaqut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News