Akil Beli Tanah Puluhan Juta Lalu Dijual Miliaran
![Akil Beli Tanah Puluhan Juta Lalu Dijual Miliaran](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20140602_193218/193218_184591_akil_sidang_5.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami soal penerimaan uang Akil Mochtar di luar pekerjaannya sebagai seorang hakim konstitusi. Soal ini ditanyakan dalam persidangan Akil sebagai terdakwa kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah di MK dan pencucian uang.
Akil mengaku salah satu pemasukannya berasal dari penjualan tiga bidang tanah di Pontianak. "Saya beli, kemudian saya jual," kata Akil dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/6).
Awalnya Akil menjelaskan, dirinya pernah membeli tiga bidang tanah masing-masing seluas 11 ribu meter persegi pada tahun 2005. Kemudian ia menjual salah satu bidang tanah itu pada tahun 2008. "Waktu beli kalau enggak salah Rp 30 atau 40 juta lalu saya jual Rp 6,75 miliar," kata Akil
"Dari Rp 30 juta jadi Rp 6 miliar pak? Itu tanah di mana pak?" tanya Jaksa Pulung dengan nada keheranan.
"Tanah di kota Pontianak," jawab Akil.
Akil menjelaskan, tiga bidang tanah itu sudah dijual semua. Dua bidang tanah lainnya dijual pada tahun 2009 dan 2010 dengan harga masing-masing Rp 7,6 miliar dan Rp 8,8 miliar. "Kaena ini satu hamparan yang terkena," ucapnya.
Pembayarannya, lanjut Akil, ada yang dilakukan secara tunai dan cek. Lantas jaksa menanyakan apakah uang itu digunakan untuk keperluan Akil pribadi atau dimasukan ke rekening.
"Ada yang digunakan, ada yang dimasukan ke rekening saya. Ada tiga rekening Mandiri, BNI dan BCA. Jumlahnya kira-kira separuh itu (separuh dari penjualan)," tutur Akil.
JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami soal penerimaan uang Akil Mochtar di luar pekerjaannya sebagai seorang
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua
- Ahli Hukum Sebut Vonis Banding untuk Harvey Moeis dan Helena Lim sebagai Putusan Sesat