Akil: Kasus Saya Sudah Diskenariokan Sedemikian Rupa

jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan suap penanganan sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi dan pencucian uang, Akil Mochtar menyatakan kasus yang dihadapinya sudah diskenariokan sedemikian rupa.
"Bahwa saya telah melakukan berbagai kejahatan, padahal sesungguhnya semua itu bias dari kasus hukum yang saya hadapi," kata Akil dalam nota pembelaannya berjudul "Saya Bukan Malaikat, Tapi Bukan Pecundang" di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (23/6).
Menurut Akil, kalimat kejahatan luar biasa, merusak demokrasi, merusak tatanan hukum, menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum dan telah melakukan kejahatan sejak menjadi penyelengggara negara terkait pencucian uang.
"Seandainya UU TPPU sejak 1999, maka sejak 1999 itulah, saya akan didakwa dan dituntut melakukan kejahatan dengan berbagai modus," ujar Akil.
Oleh karena itu, Akil meyatakan, ketika pimpinan KPK menyampaikan bahwa dirinya dituntut maksimal dengan pidana penjara seumur hidup walaupun sidang untuk pembacaan tim jaksa belum dilangsungkan tidaklah mengherankan.
"Melainkan membenarkan bahwa sinyalemen saya, bahwa tuntutan terhadap saya tidak didasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan semata namun lebih pada penggalangan opini publik oleh pimpinan KPK," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Terdakwa perkara dugaan suap penanganan sengketa pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi dan pencucian uang, Akil Mochtar menyatakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?
- Menteri Investasi Rosan Roeslani Jadi Kepala Danantara, Erick Thohir Sebagai Pengawas
- Usut Kasus Kredit PT BPR Bank Jepara Artha, KPK Periksa Sejumlah Saksi