Akmal Sebut Pelaksanaan Otda Menghasilkan Banyak Perubahan
"Kultur partai politik masih sentralistik. Contohnya, keputusan pergantian antarwaktu (PAW) DPRD masih diintervensi kebijakan pengurus parpol di pusat,” kata Akmal.
Akmal lebih lanjut mengatakan ada beberapa faktor menentukan keberhasilan otonomi daerah.
Yakni, aktor-aktor politik dan ekonomi, baik di tingkat lokal dan pusat harus terus diperbaiki kapasitasnya.
“Di sini pentingnya pendidikan politik agar tidak ada lagi pelaku politik lokal dan nasional yang tamak, sehingga menyebabkan pemerintahan daerah tidak kapabel,” katanya.
Dia kemudian mencontohkan soal penyederhanaan struktur birokrasi di daerah.
Menurut Akmal, banyak daerah membentuk badan dan menempatkan orang-orang tidak kapabel di posisi tersebut.
Biasanya posisi tersebut hanya untuk menempatkan orang-orang yang dulu ada di tim sukses si kepala daerah.
Sementara itu, Head of Department of Politics and Social Change at Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandez mengakui setelah 20 tahun otonomi daerah ada peningkatan kesejahteraan daerah.
Akmal Malik menyebut pelaksanaan Otonomi Daerah telah menghasilkan banyak perubahan.
- Ditjen Bina Keuangan Daerah dan KPK Gelar Rapat Koordinadi untuk Membahas Draf MCP Tahun 2025-2026
- Ary Ginanjar Apresiasi Komitmen Kemendagri Membangun ASN Ber-AKHLAK
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Bappenas Tekankan Pentingnya Tata Kelola Perdesaan yang Adaptif
- LSM Gempur Papua Ajukan 3 Laporan ke Bawaslu