Akom: Saya Pikir Negara Tidak Bijaksana Jika...
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR RI Ade Komarudin menilai kurang bijaksana negara ini kalau revisi peraturan pemerintah tentang remisi ditujukan terhadap koruptor, teroris dan narkoba.
Kalau itu tetap dilakukan, Ade khawatir publik akan mempersepsi negara terlalu bersikap kooperatif terhadap tiga jenis pelaku kejahatan luar biasa tersebut.
"Kalau saya sih, kurang bijaksana rasanya kalau revisi PP Remisi ditujukan untuk koruptor, narapidana narkoba dan teroris. Kesannya, negara ini terlalu kooperatif pelaku tindakan pidana luar biasa itu," kata Ade, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (12/8).
Tapi kalau revisi remisi ditujukan untuk tindak pidana ringan, menurut Akom sapaan Ade Komarudin, bolehlah dipermudah remisinya.
"Seperti pencuri handphone, kemudian yang ngutil di swalayan-swalayan. Begitu-begitu tidak masalah diberi remisi. Tapi kalau yang tiga itu tadi, saya pikir tidak bijaksana," tegas politikus Partai Golkar itu.
Akom mengakui, kelebihan kapasitas di rutan dan lapas disebabkan karena narapida narkoba. "Saya sudah lihat di beberapa penjara memang over capacity, dan kebanyakan itu dari narkoba," ungkapnya.
Makanya kata Akom, pemberantasan narkoba bukan hanya sekedar mengejar-ngejar orang yang melakukan tindak pidana narkoba. "Tindakan preventifnya jauh lebih penting dilakukan," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPR RI Ade Komarudin menilai kurang bijaksana negara ini kalau revisi peraturan pemerintah tentang remisi ditujukan terhadap koruptor,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak