Akom: Serbuan TKA Ilegal Fakta Tak Terbantahkan
![Akom: Serbuan TKA Ilegal Fakta Tak Terbantahkan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2016/12/25/e9dac01be769587271abb310012df0b3.jpg)
jpnn.com - JPNN.com -- Mantan Ketua DPR Ade Komarudin mengingatkan masalah tenaga kerja asing illegal khususnya dari Tiongkok yang ada di Indonesia harus benar-benar menjadi prioritas pemerintah di 2017.
Dia menegaskan, fakta yang tidak terbantahkan bahwa jumlah TKA illegal asal Tiongkok di Indonesia cukup besar.
"Saya memang tidak mampu mengidentifikasi berapa jumlah pastinya di seluruh Indonesia. Tapi waktu kunjungan ke beberapa daerah, salah satunya di Cilegon, Banten, itu ada dua ribuan lebih TKA illegal asal Tiongkok," kata Ade kepada wartawan di Jakarta, Minggu (25/12).
Pria yang karib disapa Akom itu memaparkan memang Indonesia punya kerja sama ekonomi, maupun bisnis dengan Tiongkok. Termasuk banyak menggunakan mesin dari Tiongkok.
Nah, Ade menambahkan, kalau TKA itu punya keterampilan menerjemahkan bahasa Tiongkok di mesin yang mungkin tenaga kerja Indonesia tidak bisa melakukannya boleh-boleh saja.
Namun, lanjut dia, ironi kalau TKA itu merupakan buruh kasar, sementara pengangguran di Indonesia semakin banyak.
Harusnya pemerintah mendahulukan tenaga kerja atau pengangguran Indonesia.
"Pengangguran kita masih besar. Ironi kalau negara ini menampung tenaga kerja asing illegal itu," kata politikus senior Partao Golkar ini.
JPNN.com -- Mantan Ketua DPR Ade Komarudin mengingatkan masalah tenaga kerja asing illegal khususnya dari Tiongkok yang ada di Indonesia harus benar-benar
- DPRD Sulteng Minta Imigrasi Selidiki Izin TKA Salim Group di Tambang CPM
- Kantor Imigrasi Bekasi Sosialisasikan Golden Visa Untuk Gaet Top Investor
- Wamenaker Afriansyah Apresiasi Hasil Regional Workshop Tenaga Kerja Asing, Ini Harapannya
- Kemnaker Ajak Negara ASEAN & Asia Pasifik Bersinergi dalam Penggunaan Tenaga Kerja Asing
- Gelar Workshop Penggunaan TKA di Negara ASEAN, Menaker Ida: Kami Harus Jaga Standar
- Menaker Ida: Kerja Sama Indonesia & Libya di Bidang Ketenagakerjaan Segera Terwujud