Akselerasi Kredit Mulai Melambat
Senin, 13 Mei 2013 – 02:42 WIB
Meski pertumbuhan kredit melambat, dari sisi nominal tetap terjadi kenaikan. Dia menyebut, posisi outstanding kredit pada akhir Maret 2013 lalu tercatat Rp 2.769 triliun atau naik Rp 503 triliun dibanding posisi outstanding pada akhir Maret 2012 yang tercatat Rp 2.266 triliun. "Kalau secara size, bisnis bank memang masih membesar," ucapnya.
Baca Juga:
Meskit begitu, Perry mengakui perlambatan pertumbuhan kredit bukan merupakan sinyal buruk bagi perbankan. Sebab, laju pertumbuhan kredit perbankan Indonesia dalam beberapa tahun ini dinilai terlalu tinggi karena overekspansi. "Jadi dengan perlambatan ini justru lebih normal," ujarnya.
Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan BI merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini. Semula, BI mematok target di kisaran 22,5-24,3 persen. Tapi lantas direvisi turun ke kisaran 21,7-23,6 persen. "Ini menyesuaikan dengan recovery ekonomi global yang masih lambat," katanya.
Walau BI bersikap santai, pelaku perbankan kini justru waswas terkait rencana kenaikan harga BBM. Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak signifikan pada kinerja perbankan. "Kalau pemerintah tidak bisa mengendalikan inflasi tinggi, semua akan kena," ucapnya.
JAKARTA - Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2013 berimbas pada sektor perbankan. Setali tiga uang, penyaluran kredit
BERITA TERKAIT
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan