Akselerasi Kredit Mulai Melambat

Akselerasi Kredit Mulai Melambat
Akselerasi Kredit Mulai Melambat
Meski pertumbuhan kredit melambat, dari sisi nominal tetap terjadi kenaikan. Dia menyebut, posisi outstanding kredit pada akhir Maret 2013 lalu tercatat Rp 2.769 triliun atau naik Rp 503 triliun dibanding posisi outstanding pada akhir Maret 2012 yang tercatat Rp 2.266 triliun. "Kalau secara size, bisnis bank memang masih membesar," ucapnya.

      

Meskit begitu, Perry mengakui perlambatan pertumbuhan kredit bukan merupakan sinyal buruk bagi perbankan. Sebab, laju pertumbuhan kredit perbankan Indonesia dalam beberapa tahun ini dinilai terlalu tinggi karena overekspansi. "Jadi dengan perlambatan ini justru lebih normal," ujarnya.

      

Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan BI merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini. Semula, BI mematok target di kisaran 22,5-24,3 persen. Tapi lantas direvisi turun ke kisaran 21,7-23,6 persen. "Ini menyesuaikan dengan recovery ekonomi global yang masih lambat," katanya.

      

Walau BI bersikap santai, pelaku perbankan kini justru waswas terkait rencana kenaikan harga BBM. Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak signifikan pada kinerja perbankan. "Kalau pemerintah tidak bisa mengendalikan inflasi tinggi, semua akan kena," ucapnya.

JAKARTA - Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2013 berimbas pada sektor perbankan. Setali tiga uang, penyaluran kredit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News