Akselerasi Pembangunan Pertanian Organik Butuh Peran Penyuluh
Dia berharap melalui pemberdayaan petani dalam pengembangan pertanian organik, maka para petani dituntut dapat melaksanakan teknik budidaya pertanian yang berorientasi pada pemanfaatan bahan-bahan alami (lokal), tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis seperti pupuk dan pestisida.
"Menerapkan usaha tani secara organik berarti menyediakan produk pertanian yang sehat baik bagi produsen maupun konsumen dan menjaga kelestarian alam," jelas Bustanul.
"Sehingga usaha tani dapat berlangsung secara berkelanjutan dari generasi ke generasi," tambanya.
Dia mengingatkan kalau produk pertanian yang dihasilkan dari pertanian organik kandungan nutrisinya akan lebih baik karena tidak mengandung residu bahan kimia sintetis.
"Semoga program pertanian organik seperti ini makin dimasifkan ke banyak daerah-daerah, sehingga bisa menambah daya tawar petani," katanya.
Dekan Fakultas Pertanian UNS Samanhudi optimistis pengembangan pertanian organik ke depan akan sangat prospektif.
"Tinggal bagaimana cara kita mengedukasi kepada para petani," ujar dia.
Menurut Samanhudi, ada sejumlah kendala umum yang sering dihadapi pelaku budidaya pertanian organik. Misalnya para petani menilai penggunaan pupuk organik tidak secepat kimia, termasuk kecepatan dari pertumbuhan komoditasnya.
Pembangunan pertanian dapat dicapai dengan adanya peningkatan produktivitas, salah satu faktor pengungkitnya ialah pengembangan SDM pertanian.
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Ganesha Operation dan UNS Mengenalkan Prospek Dunia Teknik Kepada Siswa SMA
- Kementan Terbitkan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Demi Swasembada Pangan
- Wamentan Sudaryono Optimistis Jambi Bisa Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, untuk Wujudkan Ketahanan Pangan