Akses Hotspot Dibatasi, Usulkan Penambahan Bandwith
Selasa, 06 Juli 2010 – 16:17 WIB

Akses Hotspot Dibatasi, Usulkan Penambahan Bandwith
SEJAK Januari lalu, pemkab menyediakan 24 layanan hotspot di 21 kecamatan, di kantor pemkab, Perpustakaan Mastrip dan pendapa. Layanan yang dikelola Kantor Arsip, Perpustakaan dan Pengolahan Data Elektronik (PDE) itu dibuka 24 jam.
Administrator Jaringan Internet Pemkab Jombang, Agus Nurbade mengungkapkan, semula, di 24 titik hotspot, pihaknya menyediakan bandwith sebanyak 512 kbps. Namun, akibat lonjakan user, pasokan bandwith terpaksa dipangkas hingga dua kali. Pertama diturunkan hingga 400 kbps dan hingga tinggal 350 kbps. ""Hotspot itu terbuka untuk publik. Makanya pengaksesnya meningkat pesat,"" ungkap, staf Kantor Arsip, Perpustakaan dan PDE.
Baca Juga:
Selain itu, pihaknya juga menerapkan pengaturan pada hotspot. Yakni, untuk hari kerja mulai Senin hingga Jumat, mulai pukul 07.00 hingga 15.00, bandwith dijatah 32 kbps pertitik. ""Selama ini, pemkab membeli bandwith 5 megabyte dari Astinet yang dikelola Telkom.""
Karena lonjakan pengguna itulah, Odit menilai, sudah saatnya pemkab menambah bandwith. Semula, bandwith itu direncanakan dipergunakan untuk sekitar 80 titik di 65 SKPD di lingkup pemkab. Baik yang menggunakan kabel maupun nirkabel atau hotspot. Kini, jumlah titik koneksi melonjak hingga 304.
SEJAK Januari lalu, pemkab menyediakan 24 layanan hotspot di 21 kecamatan, di kantor pemkab, Perpustakaan Mastrip dan pendapa. Layanan yang dikelola
BERITA TERKAIT
- Perkuat Eksistensi, T-System Indonesia Bidik Sektor Pemerintahan Hingga Kesehatan
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- Vivo V50 Versi Murah Meluncur di Indonesia, Sebegini Harganya
- WhatsApp Rilis Fitur Baru Untuk Paket Stiker
- Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan, Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital
- Netflix Menguji Coba Fitur Pencarian Baru Berbasis OpenAI, Masih Terbatas di iOS