Akses Jalan di Sejumlah Wilayah Sultra Terputus

Akses Jalan di Sejumlah Wilayah Sultra Terputus
Hujan yang mengguyur Kendari terus menerus selama dua hari terakhir, membuat Kali Wanggu di Lepolepo, Kendari meluap, hingga merendam puluhan rumah dan menggenangi jalan-jalan protokoler. Foto: Suwarjono/Kendari Pos/JPNN
Selain menghanyutkan rumah warga arus sungai yang deras membuat jembatan yang menghubungkan dengan desa tetangga ikut terputus. Ratusan hektar sawah di Kelurahan Punggaluku, Ambolodangge, Anduna, Lamong Jaya, Lerepako dan Rambu-Rambu pun terpaksa gagal panen akibat rendaman air.

"Tidak adami yang kita mau makan kasian. Mudahan-mudahan pemerintah ada ji bantuannya," ungkap Ati yang melihat 3 hektar sawahnya rusak diterjang banjir.

   

Ternak para petani di Desa Lerepako juga hilang ikut hanyut terbawa arus seperti sapi milik Belu (8 ekor), Sumadi (4 ekor) dan Okata (3 ekor). Sementara itu di Kecamatan Moramo Utara kondisi banjir juga cukup memprihatinkan. Camat Morut, James M yang dikonfirmasi menyebutkan, dari beberapa desa yang ada diwilayah pemerintahannya, Desa Lamokula menjadi lokasi terparah. Ketinggian air mencapai 6 meter bahkan bangunan balai desa kini hanya terlihat atap saja. Selain itu korban lain berada di Desa Mata Lamokula, Mekarjaya, Sanggula, Wawatu, Mata Wawatu dan Kelurahan Lalowaru.    

Diperkirakan korban banjir di Kecamatan Morut mencapai 421 KK. "Jembatan beton Windonu yang menghubungkan desa sebelah, terbawa arus. Akibatnya Jalan Poros Kendari-Moramo sempat terputus akibat tanah longsor. Untung ada alat berat Watu Moramo tempat kami minta bantuan, sehingga 3 jam kerja transportasi kembali lancar," tandas James.

ANDOOLO - Hampir seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diguyur hujan. Tidak hanya Kota Kendari yang menjadi ibu kota Sultra yang terendam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News