Akses Kereta Diblokir, Turis Australia Terdampar di Machu Picchu

"Anda bisa terjebak di tempat yang lebih buruk," utara Laura Morrish dari Brighton, Inggris.
Ia menambahkan, "Tapi teman-teman kami memiliki penerbangan esok dan tak seorang pun tampaknya akan melakukan apa pun untuk membantu."
Aguas Calientes terletak di dasar bukit Machu Picchu, di bagian atas tempat di mana situs Warisan Dunia UNESCO mampu menarik 2.500 pengunjung per hari, yang sebagian besar melakukan perjalanan dengan kereta api.
Satu-satunya cara untuk mencapai Aguas Calientes adalah dengan menggunakan kereta api atau tiga jam berjalan kaki di sepanjang jalur kereta api ke jalan tanah terdekat.
Banyak wisatawan putus asa karena terpaksa berjalan untuk keluar dari kota, dengan membawa koper.
Warisan budaya Peru dilelang
Julian Loehnertz dan Jo-ann Oswald dari Jerman tengah berlibur tiga minggu dan berharap untuk kembali ke Cusco setelah mengunjungi Machu Picchu.
"Kehilangan dua hari sangat memengaruhi kami. Tapi sekarang, jujur saja saya tak tahu bagaimana kami bisa keluar," ujar Julian.
Sejumlah warga Australia berada di antara lebih dari 1.000 orang yang terdampar di kaki situs terkenal Machu Picchu di Peru, di saat para pengunjuk
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia