Akses Kereta Diblokir, Turis Australia Terdampar di Machu Picchu
"Anda bisa terjebak di tempat yang lebih buruk," utara Laura Morrish dari Brighton, Inggris.
Ia menambahkan, "Tapi teman-teman kami memiliki penerbangan esok dan tak seorang pun tampaknya akan melakukan apa pun untuk membantu."
Aguas Calientes terletak di dasar bukit Machu Picchu, di bagian atas tempat di mana situs Warisan Dunia UNESCO mampu menarik 2.500 pengunjung per hari, yang sebagian besar melakukan perjalanan dengan kereta api.
Satu-satunya cara untuk mencapai Aguas Calientes adalah dengan menggunakan kereta api atau tiga jam berjalan kaki di sepanjang jalur kereta api ke jalan tanah terdekat.
Banyak wisatawan putus asa karena terpaksa berjalan untuk keluar dari kota, dengan membawa koper.
Warisan budaya Peru dilelang
Julian Loehnertz dan Jo-ann Oswald dari Jerman tengah berlibur tiga minggu dan berharap untuk kembali ke Cusco setelah mengunjungi Machu Picchu.
"Kehilangan dua hari sangat memengaruhi kami. Tapi sekarang, jujur saja saya tak tahu bagaimana kami bisa keluar," ujar Julian.
Sejumlah warga Australia berada di antara lebih dari 1.000 orang yang terdampar di kaki situs terkenal Machu Picchu di Peru, di saat para pengunjuk
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata