Akses Kereta Diblokir, Turis Australia Terdampar di Machu Picchu
Kamis, 22 Oktober 2015 – 18:17 WIB

Akses Kereta Diblokir, Turis Australia Terdampar di Machu Picchu
Pemerintah Peru berencana memprivatisasi banyak situs arkeologi di negara itu tetapi mengecualikan situs Inca Machu Picchu dan monumen besar lainnya di dekat Cusco.
Tetapi kebijakan banyak mendapat kritik tajam dari Gubernur Cusco, Edwin Licona, yang mengatakan bahwa warisan budaya negaranya hampir "dilelang kepada penawar tertinggi".
"Kebijakan itu adalah serangan serius terhadap warisan budaya dari peradaban besar yang merupakan ciri khas dari identitas nasional kami yang diakui dan dikagumi di seluruh dunia," sebutnya.
Sejumlah warga Australia berada di antara lebih dari 1.000 orang yang terdampar di kaki situs terkenal Machu Picchu di Peru, di saat para pengunjuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia