Akses Kereta Diblokir, Turis Australia Terdampar di Machu Picchu
Kamis, 22 Oktober 2015 – 18:17 WIB
Pemerintah Peru berencana memprivatisasi banyak situs arkeologi di negara itu tetapi mengecualikan situs Inca Machu Picchu dan monumen besar lainnya di dekat Cusco.
Tetapi kebijakan banyak mendapat kritik tajam dari Gubernur Cusco, Edwin Licona, yang mengatakan bahwa warisan budaya negaranya hampir "dilelang kepada penawar tertinggi".
"Kebijakan itu adalah serangan serius terhadap warisan budaya dari peradaban besar yang merupakan ciri khas dari identitas nasional kami yang diakui dan dikagumi di seluruh dunia," sebutnya.
Sejumlah warga Australia berada di antara lebih dari 1.000 orang yang terdampar di kaki situs terkenal Machu Picchu di Peru, di saat para pengunjuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata